KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA


TUGAS BAHASA INDONESIA
MENYUNTING



       NAMA        : Mar’atul Hanifah
NIM          : 14030111130040

PROGRAM STUDI S-I ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK (FISIP)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2012


KESANTUNAN DALAM BAHASA

No
Bentuk salah
Bentuk benar
Alasan
1.            
Tuhan yang maha kuasa dan maha pemurah
Tuhan Yang Mahakuasa dan Maha Pemurah
Penulisan kata ‘Tuhan’ serta kata ganti yang berhubungan dengan ‘Tuhan’ harus menggunakan awalan huruf kapital, kata ganti yang berhubungan dengan ‘Tuhan’ misalnya adalah ‘Yang Maha Esa’ dan ‘Yang Mahakuasa’ (Bab II, pasal A, ayat 3).
Sementara itu pada kata ‘maha’ harus digabung dengan kata yang mengikutinya ketika diikuti kata dasar dan dipisah jika kata yang menyertainya berimbuhan. Tetapi ada pengecualian untuk kata ‘Esa’ jika kata tersebut mengikuti kata ‘maha’, meskipun kata tersebut kata dasar tetapi harus dipisah.
2.           
Berfikirlah jauh kedepan.
Berpikirlah jauh ke depan!
Selain ‘kepada’, ‘daripada’, dan kata-kata lain yang lazim untuk digabung, kata depan seperti di, ke, dari, dan sejenisnya maka penulisannya harus di pisah dengan kata yang menyertainya (Bab III Pasal F).
Sedangkan tanda seru (!) umumnya digunakan dalam kalimat pernyataan yang berupa seruan, (perintah, ketidakpercayaan, keterkejutan, luapan emosi yang teramat kuat), sesuai Bab V pasal  I.
3.           
Rp. 100000,- perbulan
Rp 100.000 per bulan
Aturan dalam memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya sudah disebutkan  dalam Bab V pasal A ayat 6a.
Partikel per dapat dimaknai menjadi ‘tiap’, ‘demi’, dan ‘mulai’ dan dalam penulisannya harus terpisah dari kata sebelum atau sesudahnya (Bab III Pasal H ayat 3).
4.           
Pebruari s/d Nopember 2005
Februari – November 2005
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah ( Bab II, pasal A, ayat 8).
Kata ‘Februari’ dan ‘November’ yang merupakan kata serapan maka penulisannya harus diadaptasikan ke dalam aturan adaptasi istilah asing ke dalam bahasa Indonesia.
Sementara penggunaan tanda pisah (-) dipakai di antara dua dilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’ (Bab V, pasal F, ayat 3).
5.           
Romeo. Andromeda SH., MM.
Romeo Andromeda, S.H., M.M.
Bab II, pasal A, ayat 13 menjelaskan tentang penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Huruf pertama dalam penulisan nama orang harus menggunakan huruf kapital (Bab II, pasal A, ayat 6).
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik (Bab III, pasal I, ayat 14).
6.           
Mahasiswa itu menulis skripsi yang berjudul “Hubungan antara Kenaikan Harga B.B.M. dan produksi pada P.T. Tonikum Jaya”
Mahasiswa itu menulis skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kenaikan Harga BBM dan Produksi pada PT Tonikum Jaya”.
Bab V, pasal L, ayat 5
Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Penulisan P.T. yang benar PT sesuai dengan bab III, pasal I, ayat IB.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumentasi resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
7.           
Artikel yang berjudul Kredit Model Rambut Cepak termuat di surat kabar Kompas hari ini.
Artikel yang berjudul Kredit Model Rambut Cepak termuat di surat kabar Kompas hari ini.
Bab II, pasal A, ayat 12
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Dalam Bab II, pasal B, ayat 1, Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
8.           
Kwalitas, kondite, resiko, dan obyek
Kualitas, konduite, resiko, dan objek
Pasal IV, Penulisan unsur serapan.
9.           
Kepada Yth.
Ibu Dr. Renata. KPK, MSC
Kepada Yth.
Ibu Dr. Renata. KPK, M.Sc
Bab II, pasal A, ayat 6
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Bab V, pasal B, ayat 9
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
10.         
Siapakah nama anda?
Siapakah nama Anda?
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya ( Bab V, pasal H, ayat 1).
Huruf kapital dipakai pada huruf pertama kata Anda (Bab II pasal A ayat 15).
11.          
Tahun 70 an
Tahun ’70-an
Bab III, pasal J, ayat 7
Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara yang berikut.
tahun ’50-an atau tahun lima puluhan
12.         
Perang Dunia ke I
Perang Dunia ke-I
Bab II, pasal A, ayat 8
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Bab V, pasal E, ayat 6
Tanda hubung dipakai untuk merangkai (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan
berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
13.         
seIndonesia
Se-Indonesia
Bab V, pasal E, ayat 6
Tanda hubung dipakai untuk merangkai (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan
berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
14.         
Pada semester ganjil ia akan di angkat menjadi Ketua Jurusan.
Pada semester ganjil ia akan diangkat menjadi ketua jurusan.
Bab II, pasal A, ayat 5
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Bab III, pasal B, ayat 1
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
15.         
Walaupun ia masih kecil, tetapi ia bercita-cita menjadi insinyur Pertambangan.
Walaupun ia masih kecil, tetapi ia bercita-cita menjadi insinyur pertambangan.
Bab III, pasal H, ayat 2
Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun ditulis serangkai.
Bab II, pasal A, ayat 5
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
16.         
Tindaklanjuti dan menindaklanjuti
Tindak lanjuti dan menindaklanjuti
Bab III, pasal D, ayat 1
Gabungan kata yang lazim disebuta kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsurunsurnya
ditulis terpisah.
Bab III, pasal B, ayat 3
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulus serangkai.
17.         
Pasca reformasi dan Pasca Sarjana.
Pasca-reformasi dan pascasarjana
Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan .

18.

Damono, Sapardi Djoko. 2006. Bahasa Indonesia di perguruan Tinggi. Dalam Kompas, 6 Nopember 2006. Jakarta

Damono, Sapardi Djoko. 2006. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Dalam Kompas, 6 November 2006. Jakarta

Bab II, pasal B, ayat 1
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Bab V, pasal A, ayat 5
Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit
Bab V, pasal B, ayat 7
Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
19
Sejak bekerja di perusahaan milik Inggris, tingkah laku orang itu keInggris-Inggrisan.
Sejak bekerja di perusahaan milik Inggris, tingkah laku orang itu keinggris-inggrisan.
Bab III, pasal B, ayat 1
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Bab II, pasal A, ayat 7
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
20
Perkuliahan Bahasa Indonesia membahas ejaan, diksi, kalimat dan paragraf.
Perkuliahan Bahasa Indonesia membahas ejaan, diksi, kalimat dan paragraf.
Bab V, pasal B, ayat 1
Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Bab II, pasal A, ayat 7
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
21
Mulyana. Ilmu Komunikasi. (Bandung, Rosdakarya, 2004), hal 70
Mulyana, Ilmu Komunikasi (Bandung: Rosdakarya, 2004), hal. 70
Bab II, pasal A, ayat 6
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Bab V, pasal D, ayat 5
Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan , serta (iv) di antara nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan
Bab V, pasal B, ayat 8
Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Bab III, pasal I, ayat 1c
Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
22
Kata perkata akan terangkai menjadi kalimat
Kata-perkata akan terangkai menjadi kalimat.
Bab V, pasal E, ayat 3
Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Bab V, pasal E, ayat 1
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
23
Riwayat para Nabi menarik untuk dibaca.
Riwayat para Nabi menarik untuk dibaca.
Bab II, pasal A, ayat 4
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
24
Buku setebal 1115 halaman itu dibacanya selama liburan.
Buku setebal 1.115 halaman itu dibacanya selama liburan.
Bab V, pasal A, ayat 6a
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
25
Keterangan tentang penulisan daftar pustaka terdapat pada halaman 1.115.
Keterangan tentang penulisan daftar pustaka terdapat pada halaman 1115.
Bab V, pasal A, ayat 6b
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
26
Yth. Mahasiswa/I
Jurusan Akuntansi
F.E. Universitas Guna Andromeda
Di Tempat
Yth. Mahasiswa/I
Jurusan Akuntansi
FE Universitas Guna Andromeda
di Tempat
Bab III, pasal I, ayat 1b
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumentasi resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
27
1.1. Latar belakang masalah
1.1. Latar Belakang Masalah
Subjudul menggunakan huruf kapital di awal kata, kecuali kata tugas.
28
Tampaknya, ia sudah sangat prima untuk bertanding. Tetapi ia harus bersabar menunggu lima hari lagi.
Tampaknya ia sudah sangat prima untuk bertanding, tetapi ia harus bersabar menunggu lima hari lagi.
Bab III, pasal J, ayat 8
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian
dan pemaparan.
Kata tetapi bukanlah kata penghubung antar kalimat melainkan intrakalimat.
29
Tampaknya, ia sudah sangat prima untuk bertanding, menunggu lima hari lagi.
Tampaknya ia sudah sangat prima untuk bertanding, menunggu lima hari lagi.
Bab III, pasal B, ayat 1
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
30
Dosen favorit itu tinggal di jalan bulak serai Abdurrahman no. 99 Jakarta Timur.
Dosen favorit itu tinggal di Jalan Bulak Serai Abdurrahman no. 99, Jakarta Timur.
Bab V, pasal B, ayat 6
Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat
dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Bab II, pasal A, ayat 9
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

SOAL KESATUAN EJAAN BAGIAN II
No
Bentuk salah
Bentuk benar
No
Bentuk salah
Bentuk benar
1.      
…, namun
…, namun,
16.
Kearah
Ke arah
2.     
… Dan…
…dan …
17.
Di pungkiri
Dipungkiri
3.     
… Sehingga…
… sehingga…
18.
Diantara
Di antara
4.     
Jika…, maka…
Jika…, maka…
19.
Mengedepankan
Mengedepankan
5.     
…, sehingga
… sehingga…
20.
Mencontek
Menyontek
6.     
… Sedangkan
… sedangkan
21.
Mensucikan diri
Menyucikan diri
7.     
Baik … ataupun…
Baik… maupun…
22.
Mengritik
Mengkritik
8.     
… tidak…, melainkan…
… bukan… melainkan….
23.
Mempercayakan
Memercayakan
9.     
…bukan…, tetapi…
…bukan… tetapi, …
24.
Memperhatikan
Memerhatikan
10.  
Antara… dengan…
Antara… dan…
25.
Mensubsidi
Menyubsidi
11.   
Hubungan… dan…
Hubungan… dengan…
26.
Mensejahterakan
Menyejahterakan
12.  
Pengaruh… dengan…
Pengaruh… terhadap…
27.
Mengesampingkan
Mengesampingkan
13.  
Meskipun…, tetapi
Meskipun…, tapi…
28.
Bapak Drs R masri Sareb Msi
Bapak Drs. R. Masri Sareb, M.Si
14.  
Karena…, maka…
Karena… maka …
29.
A. Latar belakang masalah
A. Latar Belakang Masalah
15.  
didalamnya
Didalamnya
30.
… yaitu sebagai berikut:
Yaitu :

Comments

Popular posts from this blog

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, dan Innote

Soal dan Jawaban MODEL KOMUNIKASI MASSA