Resume Kesantunan Bahasa Karangan Ilmiah (Main Body)


bahasa indonesia

Kesantunan bahasa
Karangan ilmiah (main body)


ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO



Kesantunan bahasa
Karangan ilmiah (main body)

Bagian isi karangan ilmiah (main body) terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Analisis dan Hasil Penelitian dan Bab V Simpulan.

A. BAHASA DALAM BAGIAN PENDAHULUAN
1.     Bahasa dalam Latar Belakang Masalah
                   Latar belakang masalah berisi pendeskripsian tentang permasalahan umum dari topik yang akan kita teliti. Untuk mengawali kalimat dalam latar belakang masalah bisa menggunakan tujuan penulisan. Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara,  yaitu:
a. Tesis dan Cara Menyusun Tesis:
Jika sebuah tulisan akan mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh tulisan, tujuan dapat dinyatakan dalam bentuk tesis.  Tesis yang baik harus dapat meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis dalam mengembangkan karangan. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat lengkap, dalam bentuk pernyataan tidak boleh dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Benar: Motivasi berpengaruh pada peningkatan kinerja pada suatu perusahaan.
Salah : Apakah motivasi berpengaruh pada peningkatan kinerja pada suatu perusahaan?
Tesis tidak mengandung ungkapan seperti “menurut pendapat saya”, “saya duga”, dan  “saya kira”. Ungkapan semacam  itu akan melemahkan argumentasi.
Benar: Terdapat hubungan penetapan tarif murah dengan hasil penjualan pada perusahaan penerbangan PT Jakarta Airlines Perwakilan Denpasar tahun 2000-2005.
Salah : Saya kira terdapat hubungan antara penetapan tarif  murah dengan hasil penjualan pada perusahaan penerbangan PT Jakara Airlines Perwakilan Denpasar tahun 2000-2005.
b. Pernyataan Maksud
            Tulisan yang tidak mengembangkan suatu gagasan, tujuan penulis dapat ditulis dalam bentuk pernyataan maksud. Contoh pernyataan maksud berikut ini akan menjelaskan tujuan penulis dan membatu mengembangkan karangan.
Dalam makalah ini penulis akan membahas kaitan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja pada PT Koja pada 2002-2007
Penulis ingin mengemukakan peranan Economic Order Quality (EOQ) di dalam meningkatkan efesiensi pada PT Tonikum Jaya Tahun 2004-2006.

2. Bahasa Dalam Rumusan Masalah Dan Tujuan Penelitian
a.      Rumusan Masalah
            Rumusan masalah adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas atau pertanyaan-         pertanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam karangan ilmiah.   Oleh karena itu, kalimat yang akan kita buat dalam ‘rumusan masalah’ adalah kalimat       Tanya (interrogative).
b.      Tujuan Penelitian
            ‘Tujuan penelitian’ berisi pendeskripsian secara singkat, jelas, da tajam mengarah pada       rumusan masalah dan latar belakang masalah. Kalimat dalam ‘tujuan penelitian’ berupa          pernyataan atau kalimat berita (declarative).
            Ketidaksantunan bahasa dalam ‘rumusan masalah’ dan ‘tujuan penelitian’   terdapat pada penggunaan sistematika penomoran dan ejaan. Ada dua sistematika         penomoran, yaitu sistem angka desimal dan sistem gabungan angka dan huruf.


ANGKA DESIMAL
1.       
1.1
1.2
1.3
      1.3.1
      1.3.2
      1.3.3
2.       
2.1
2.2
2.3
      2.3.1
      2.3.2
      2.3.3

 
 















GABUNGAN ANGKA DAN HURUF


I.
II.
            A.
            B.
                        1.
                        2.
                                    a.
                                    b.
                                                1)
                                                2)
                                                            a)
                                                            b)
                                                                        (1)
                                                                        (2)
                                                                                    (a)
                                                                                    (b)
                                                                                                ((1))
                                                                                                ((2))
                                                                                                            ((a))
                                                                                                            ((b))
·        
·          


 
 
             Selain sembarangan meletakkan tanda titik, penggunaan simbol atau lambang pada kalimat uraian juga merupakan ‘penyakit mahasiswa’. Hal ini karena seringnya mahasiswa melakukan kesalahan tersebut. Padahal, penggunaan simbol dilakukan setelah penulisan huruf kecil dalam kurung buka dan tutup sebanyak dua kali ((a)).
            Kemudian, penggunaan tanda baca titik dua digunakan sebagai pengganti yaitu, adalah, ialah, dan yakni. Jadi, setelah menggunakan kata yaitu tidak perlu menambahkan dengan tanda titik dua atau sebaliknya. Selanjutnya, gunakan huruf kecil pada kata awal uraian atau perincian dan akhirilah dengan tanda koma (…, …, …, dan ….) atau titik koma (…; …; …; ….).

                 
B. BAHASA DALAM BAGIAN LANDASAN TEORI
1.      Isi Landasan Teori

Landasan teori berisi pendekatan atau teori yang relevan dengan judul dan rumusan masalah yang akan digunakan untuk mengupas, menganalisis, dan menjelaskan variabel yang akan diteliti. Pendekatan yang akan digunakan dikutip dari pendapat para ahli di bidangnya dari beberapa sumber bacaan yang telah teruji kebenarannya. Kemudian sumber bacaan dicantumkan sebagai penguat dan penghargaan kita terhadap karya orang lain.
Terdapat teknik untuk mengatur cara – cara mencantumkan sumber bacaan yang sahih, yang diatur dalam teknik notasi ilmiah, yaitu : catatan perut (innote) dan catatan kaki (footnote).

2.      Catatan Perut atau Innote
Menurut R. Masri Sareb Putra (2011: 60), seorang penulis harus mengutip sumber ketika sumber tersebut benar – benar diperlukan untuk mendukung gagasan penulis bahwa sebelum itu pernah ada orang lain yang menyampaikan atau melempar gagasan serupa; membuktikan permasalahan dan persoalanyang anda sampaikan; mengkritik atau mengamini premis temuan orang lain; membangun argumen/ simpulan anda sendiri dengan menggunakan premis – premis yang sudah ada sebelumnya; menggarisbawahi gagasan atau bagian tertentu.  Selanjutnya frasa tersebut umumnya diikuti dengan kalimat – kalimat sebagai berikut:
Menulis, mencatat, beragumen, menemukan, menyimpulkan, mengomentari, menegaskan, memaparkan, memberikan catatan, menyarankan, mengobservasi, memasukkan, menyatakan, mengemukakan, menolak, menyepakati, menunjukkan, mengatakan, mengklaim, meyakini, membuktikan, dan menjelaskan.
Catatan perut atau innote berhubungan dengan kutipan atau rangkuman. Pengutipan adalah penggunaan teori, konsep, ide dan lain yang sejenis yang berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung dan harus disertai perujukan.


a.      Kutipan Langsung
Kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya.
-          Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris : dimasukkan ke dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan, di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, dan diakhiri dengan nomor halaman (Penulis, Tahun: Halaman).
-          Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih : diketik satu spasi, dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.

Contoh :
Pendidikan akhlak merupakan satu hal yang amat diperlukan oleh setiap manusia. Zakiah (1999: 27) berpendapat, “ Pendidikan akhlak berfungsi untuk mewariskan nilai-nilai positif dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam rangka pembentukan manusia berkepribadian.” Selanjutnya, ia (Zakiah, 1999: 28) berkesimpulan,
Pembinaan akhlak dan sopan santun dimulai sejak si anak masih kecil, melalui percontohan dan pelatihan serta pembiasaan bertingkah laku secara baik yang dilakukan dengan sadar dan bijaksana oleh kedua ibu bapak, maka modal pertama dalam pembinaan akhlak dan sopan santunnya adalah unsur-unsur yang baik tersebut...

Keterangan :
-          Titik-titik sepanjang satu baris : menandai penghilangan sebuah kalimat.
-          Titik-titik sebanyak tiga : menandai penghilangan kata.
-          (sic!) : menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
-          (garis bawah oleh pengutip) : menandai bagian yang dianggap penting oleh pengutip.

b.      Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip.
Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa. Semua kutipan harus dirujuk.
Penulisan sumber kutipan :
-          Sebelum teks kutipan : nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan di antara tanda kurung.
-          Sesudah teks kutipan : rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.
Contoh :
      Agus Sujanto (1993: 148) mengatakan bahwa di dalam dunia pendidikan pembinaan akhlak dititikberatkan mental anak agar tidak mengalami ‘juvenile deliquency’ karena pembinaan akhlak berarti juga anak dituntut agar belajar bertanggung jawab. Selanjutnya, pendidikan agama dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap kepribadian anak dan akan menjadi kenangan hidupnya (Zuhairini dkk, 1993: 32).

c.       Peletakan Catatan Teks
1)      Innote sebelum kutipan
Sudjatmiko (1979: 14) membedakan kapal-kapal niaga atas kapal barang (cargo vesel); kapal penumpang (passenger vesel); kapal barang dan penumpang (cargo – passenger vesel); kapal barang yang mempunyai akomodasi penumpang terbatas (cargo vesel with limited accomodation for passenger).

2)      Innote setelah kutipan
Peter Brodie mengatakan bahwa yang dimaksud dengan container yard adalah tempat kemana peti kemas yang sudah terisi penuh diserahkan oleh pengirim barang (shiper) kepala perusahaan layar yang akan mengangkut barang itu dan ke tempat itu pula peti kemas kosong akan dikembalikan (2002: 160).

3)      Innote dengan dua pengarang atau lebih
Sejarah wilayah pabean di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada 1873, pemerintah mengundang UU Tarif sebagaimana dicantumkan dalam Lembaran Negara (Staatblad No. 35 tahun 1873). Pada 1910, pemerintah Belanda mengeluarkan ordonentie tarif pasal (1) dari Ordonansi itu yang merumuskan pengertian wilayah pabean sebagai berikut: Dengan perkataan wilayah 9 daerah pabean adalah bagian Hindia Belanda (Indonesia) tempat dipungut bea masuk dan bea keluar (Arif Suroyo, dkk, 1986: 16).

4)      Innote berasal dari dua buku dengan nama dan tahun sama
Menurut Abbas Salim (1994a : 2), pengertian pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan pada angkutan air atau angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang dan barang dagangan dari satu tempat ke tempat lain. usaha pelayaran niaga dalam bahasa inggris disebut Shipping Business atau  Commercial Shipping, sedangkan perusahaan pelayaran yang mengusahakan kapal, disebut Shipping Company. Pada sumber yang lain Abbas Salim (1994b : 90) berpendapat adapun fungsi angkutan laut ialah pengoperasian pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan menaikkan kualitas pelayanan jasa-jasa angkutan. Selain itu fungsi lain dalam bidang angkutan laut ialah menyediakan fasilitas pelabuhan untuk berlabuh kapal-kapal. Dalam operasional angkutan laut sasaran utama ialah pemerataan ekonomi nasional dalam pembangunan.



3. Catatan Kaki atau Footnote
a)      Pengertian Catatan Kaki

Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. Catatan kaki dipergunakan sebagai pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks ataus ebagai petunjuk sumber; tempat memperluas pembahasan yang diperlukan , tetapi tidak relevan jika  dimasukkan di dalam teks , penjelasan ini dapat berupa kutipan pula; referensi silang , yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana /halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan; tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

b)     Cara Penulisan Catatan Kaki

            Catatan kaki dicantumkan pada kaki halaman karangan atau di setiap akhir bab karangan. Jika menggunakan computer, tekanlah tombol references-insert footnote . Gunakan alinea menjorok. Selanjutnya, penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka Arab (1,2, dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki , agak ke atas sedikit beri spasi tanpa memberikan tanda baca apapun.

c)      Susunan Catatan Kaki

            Contoh penyusunan catatan kaki berdasarkan model yang disarankan oelh Pusat Bahasa (the Chicago manual of style).
                1Nama penulis, Judul Buku (Tempat: Penerbit, Tahun), halaman.
                2Nama penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Surat Kabar, Tanggal, Bulan, dan Tahun, Halaman.
            3Nama penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Majalah, Edisi/Nomor,halaman, Tempat.
            4Nama penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Antologi dan Penulis (Tempat: Penerbit, Tahun), Halaman.
            5Nama Penulis, “Judul Makalah”, Data Publikasi, Halaman.
            6Nama penulis, “Judul Laporan Tugas Akhir” (Tempat: Nama Perguruan Tinggi, Tahun), Halaman.
            7Nama penulis, “Judul Skripsi/tesis/Disertasi” (Tempat : Nama Lembaga/Perguruan Tinggi), Halaman.
            8Nama penulis, “Judul Artikel”, dalam Alamat Website Internet.






d)     Catatan Kaki Singkat

Ada tiga istilah dalam catatan kaki singkat, yaitu sebagai berikut:
1.      Ibid (Ibidum)
Ibid digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Cara penulisannya yaitu Ibid di bawah sumber bacaan yang diacu.
2.      Loc. cit. (loco citati)
Loc. cit. digunakan untuk pencantuman sumber bacaan yang sama, tetapi sudah diselingi oleh sumber bacaan yang lain. Cara penulisannya yaitu : nama pengarang loc. cit. (tanpa nomor halaman).
3.      Op. cit. (opere citati)
Op. cit. dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi halaman berbeda dan telah disisipi catatan kaki dari sumber lain. Urutan penulisannya : nama pengarang, op. cit., dan nomor halaman.





Adapun contoh penulisan catatan kaki singkat yang tercantum dalam teks, yaitu :
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Menurut Lincoln Arsyad1, “Ekonomi manajerial adalah cabang ilmu ekonomi yang    mempelajari penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam proses pengambilan keputusan di dunia bisnis”. Ia2 juga berpendapat bahwa ekonomi manajerial atau Ekonomi Mikro Terapan kerap kali didefinisikan sebagai penerapan teori ekonomi dan metodologi ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan. Selanjutnya, Sadono Sukirno3 berpendapat yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi adalah kegiatan untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsinya. Rekening terbuka (Open Account)4.
“Letter of Credit (L/C) adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh suatu bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir untuk menarik wesel importer yang bersangkutan untuk sejumlah uang yang tertera dalam surat itu5.




1 Lincoln Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE,2000), hlm. 3.
Ibid
3 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers,2002), hlm. 4.
4 Lincoln Arsyad, loc. cit.
5 Sadono Sukirno, op. cit., hlm. 5





Daftar Pustaka
Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir.  Jakarta:
Penerbit Mitra Wacana.

Comments

Popular posts from this blog

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, dan Innote

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Soal dan Jawaban MODEL KOMUNIKASI MASSA