Contoh Fenomenologi


Nama : Mar’atul Hanifah
NIM          : 14030111130040
Makul      : MPS
No Absen :

FENOMENOLOGI

Pertanyaan
1.      Kamu anak ke berapa ? dari berapa bersaudara ?
2.      Apa status hubungan semua kakak-kakakmu ?
3.      Bagaimana cara berbicaramu dengan orang tua ? apakah berbeda saat dengan teman-teman ?
4.      Kenapa kalau kamu menyeberang, ke kamar mandi (selain di rumah), pergi lewat jembatan dan jalan kecil selalu meminta orang lain untuk membantu atau menemani ?
5.      Bagaimana kalau tidak ada orang lain di sekitarmu ?
6.      Kapan saatnya kamu merasa sangat manja ?
7.      Apa yang dilakukan orang tuamu saat kamu sakit ?
8.      Apakah kamu pernah menjadi seorang yang dewasa atau sekedar menasehati orang lain ?
9.      Apa yang kamu lakukan di rumah selain pekerjaan pribadimu ?

Deskripsi
                Desy Kurniasari adalah mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi 2011. Dia seorang anak metal dari chelsealovers. Tak berbeda jauh dengan ayahnya yang juga sangat suka bola, hampir setiap malam ia menonton bola bersama ayahnya, sedangkan ibunya di depan televisi hanya diam tanda tak mengerti apapun tentang bola. Tapi dibalik itu semua, ia adalah anak yang manja, terlebih saat sakit. Orang tuanya selalu langsung menyuruh ia periksa saat sakit, karena sangat khawatir. Namun dia pun selalu menolak karena tidak suka periksa dan minum obat.
                Ibunya selalu menemani Desy seharian sampai sembuh, bahkan sampai menemaninya saat tidur. Sedangkan ayahnya menemani sambil menonton tv, namun berkali-kali dalam sehari mengecek kabar anak bungsunya itu. Desy memiliki 4 kakak yang semuanya sudah menikah dan telah tinggal bersama suami atau istri mereka masing-masing di daerah Bogor dan Ungaran. Jadi sudah dapat diambil kesimpulan bahwa dia seperti menjadi anak tunggal di rumahnya, karena hanya tinggal bertiga bersama ayah ibunya.
                Meskipun demikian, di saat tidak ada jadwal kuliah, ia tetap sering membantu orang tuanya dengan mengerjakan pekerjaan rumah seperti masak air, nasi, menyuci pakaian, menyeterika, dsb. Namun itu belum berarti ia pernah menjadi seorang yang bersikap dewasa, karena ia tidak bisa menjadi seorang yang dewasa dan menasehati orang lain, karena menurutnya ‘hidup-hidupmu, hidup-hidupku’.
                Cara berbicara Desy pada orang tua maupun teman itu tak berbeda, sama-sama berbahasa jawa khasnya. Bahkan kalau di rumah, dia bisa dibilang lebih tidak manja daripada saat berkomunikasi dengan teman-temannya. Walaupun tetap saja dimanapun ia berada, selalu membutuhkan orang lain untuk membantu dan menemaninya seperti menyeberang jalan, ke kamar mandi kampus, melewati jalan kecil dan jembatan, karena ia sangat takut untuk melakukan semua itu sendiri.

Popular posts from this blog

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, dan Innote

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Soal dan Jawaban MODEL KOMUNIKASI MASSA