UTS Komunikasi Kelompok


Pengertian Komunikasi Kelompok kecil :
“Steven A. Beebe & John T. Masterson”
                Komunikasi secara langsung (tatap muka) dalam suatu kelompok kecil yang terdiri dari orang-orang yang memiliki tujuan atau sasaran tertentu, yang ikut memiliki kelompok serta saling mempengaruhi satu sama lain.

Empat elemen:
1.    Mengadakan pertemuan dengan tujuan tertentu
2.    Memiliki sense of belonging terhadap kelompok
3.    Saling mempengaruhi satu sama lain.
4.    Melakukan komunikasi secara langsung

Alasan Mempelajari Kelompok Kecil:
1.    Kita menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk bekerja dalam kelompok kecil.
2.    Kita membutuhkan pemahaman bagaimana kelompok membuat keputusan dan menyelesaikan masalah.
3.    Mengurangi ketidakpastian dan kegelisahan di dalam kelompok.
4.    Lebih bisa memahami perilaku komunikasi kita.
5.    Membantu meningkatkan kerja  kelompok dimana kita berpartisipasi lebih efektif.

Dimensi kebutuhan interpersonal
Hierarki Maslow :
      Kebutuhan fisiologis, kebutuhan dasar seperti makan, udara, dan air.
      Kebutuhan keamanan, kebutuhana rasa aman dan proteksi. Kebutuhan fisiologis dan keamanan disebut “Survival Needs
      Kebutuhan rasa memiliki. Perasaan bahwa mereka merupakan bagian dari suatu kelompok.
      Kebutuhan penghargaan. Individu tidak hanya membutuhkan perasaan bahwa mereka diterima sebagai anggota kelompok tetapi juga perasaan bahwa mereka berharga dan berguna.
      Kebutuhan Aktualisasi diri. Individu secara maksimum mencoba menjadi dirinya sendiri dengan semua potensi dan siap berfungsi sebagai mahluk yang punya otonomi, beroperasi secara mandiri, dalam mencapai semua potensi diri.

Teori Schutzs
1.    Kebutuhan Inklusi: pengakuan akan keunikan masing-masing individu dan kebutuhan untuk dimengerti.
2.    Kebutuhan Kontrol: kebutuhan akan status dan kekuasaan. Individu membutuhkan beberapa kontrol atas dirinya dan orang lain, seperti ketika mencari nasehat dan petunjuk.
3.    Kebutuhan Afeksi: Mendorong orang-orang untuk memberikan dan menerima kehangatan emosional.

Ketertarikan Interpersonal (Faktor)
1.    Kesamaan (similarity), kesamaan latar belakang, kepercayaan, sikap dan nilai akan memudahkan saling memahami.
2.    Pelengkap (Complementary), Thibaut dan Kelley, seseorang dapat tertarik pada orang lain yang mempunyai kualitas yang tidak dimiliki tetapi dapat dikagumi. Ketertarikan tersebut berdasarkan perasaan bahwa orang tersebut melengkapi dirinya,
3.    Kedekatan/Kontak/Interaksi (proximity, contact, interaction). Seseorang cenderung tertarik pada orang lain yang secara fisik dekat dengannya, seperti tetangga, teman kerja / orang yang sering ditemui.
4.    Ketertarikan fisik (Physical Attractiveness). Pada awal interaksi, ketertarikan fisik mempunyai pengaruh yang kuat, tetapi faktor ini tidak berlangsung lama.

Peran dalam Kelompok
Merupakan pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok yang efektif memainkan peran tugas dan hubungan untuk membantu kelompok berfungsi secara efisien dalam menyelesaikan tugas.

Tiga Kategori Peran Kelompok:
      Peran Tugas (Task Roles), adalah peran yang membantu kelompok mencapai tujuannya.
      Peran Hubungan (Relationship Roles),atau peran pemeliharaan kelompok (maintenance role), adalah memfasilitasi kelancaran berbagai fungsi kelompok.
      Peran Individual  atau Disfungsional (Dysfuctional Roles), adalah peran yang menghalangi sebuah kelompok untuk bergerak mencapai tujuannya.

Peran Tugas Kelompok:
·      Inisiator- contributor
·      Pencari Informasi/Pemberi Informasi
·      Pemberi Pendapat/Pencari Pendapat
·      Penjabar
·      Pemberi Arah
·      Peringkas
·      Pendiagnosa
·      Penyemangat

Peran pemeliharaan kelompok.
·      Pendorong partisipasi
·      Penjaga harmoni/ Penurun Ketegangan
·      Melerai pertikaian (compromiser)
·      Pemberi pujian /penghargaan
·      Pendengar yang berempati
·      Penjaga gawang (gatekeeper)
·      Group  observer (pengamat)

Peran individu
·      Penyerang
·      Blocker
·      Pencari pengakuan
·      Self-confessor (menggunakan kel utk memberitahu perasaan personal, wawasan, observasi)
·      Playboy (kurang terlibat dlm proses kel)
·      Dominator
·      Help seeker (pencari petolongan)
· Special-interest pleader (pmohon kpentingan tertntu)

Komunikasi Defensif
o  Pesan baik verbal maupun non verbal diinterpretasikan secara berbeda.
o  Informasi atau pesan yang disembunyikan mengambil kontrol atas percakapan, mengendalikan pilihan pilihan org lain (membatasi respon alternatif) menimbulkan respon yg defensif.
o  Kritik dan evaluasi yg diberikan dapat memicu sikap defensif lebih jauh yg meninggalkan pertanyaan yg tdk terjawab.
o  Contoh yg spesifik komunikasi yg defensif : strategi, kontrol dan evaluasi

Pentingnya Komunikasi Nonverbal Dalam Kelompok
1.    Anggota kelompok lebih sering menggunakan komunikasi non verbal daripada komunikasi verbal.
2.    Komunikasi non verbal memengaruhi bagaimana orang-orang menginterpretasikan pesan-pesan yang disampaikan.
3.    Orang-orang lebih sering mengekspresikan emosi mereka melalu isyarat non verbal.

Kategori Komunikasi Nonverbal :
1.    Lambang (isyarat nonverbal secara spesifik)
2.    Ilustrator (perilaku nonverbal untuk menambahkan atau memperjelas arti dari suatu pesan verbal)
3.    Mempengaruhi Tampilan (Affect display) adalah isyarat nonverbal yang mengkomunikasikan emosi.
4.    Pengatur (membantu mengkontrol arus komunikasi)
5.    Adaptor (memenuhi kebutuhan personal dan membantu seseorang beradaptasi dengan lingkungannya)

Dimensi Pesan Nonverbal
1.    Ketegasan
ketergesaan menunjuk kepada apakah manusia menyukai atau tidak menyukai orang lainnya
2.    Potensi
merujuk kepada status atau kekuatan komunikasi
3.    Kemampuan reaksi
terhadap presepsi seseorang terhadap lainnya sebagai responsif atau tidak responsif

selesaai !

Tipe Kelompok (Steven A. Beebe & John T. Masterson)
Kelompok primer
                Tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan dasar yaitu berinteraksi dengan orang lain. Menurut Cooley, kelompok yang ditandai dengan ciri kenal mengenal diantara anggota, serta kerja sama erat yg bersifat pribadi.

Kelompok sekunder
anggotanya berhubungan kurang akrab, tidak personal, dan kurang menyentuh hati. Termasuk kelompok pengajian, kelompok diskusi, dll.
o  Kelompok belajar: mempelajari topik atau memperkaya pemahaman terhadap suatu hal, bukan memecahkan masalah secara khusus. Kel belajar bisa formal dan informal.
o  Kelompok terapi: biasanya dibimbing beberapa ahli yg terlatih dibidangnya. Bertujuan membantu tiap anggota untuk dapat keluar dari masalah, memperbaiki keadaan dan meningkatkan kualitas diri masing anggota.
o  Kelompok pemecahan masalah: biasanya berhubungan dengan upaya utk memecahkan kondisi tertentu yg tidak baik, seperti di perusahan, pemerintahan atau partai politik. Biasanya disebut komite. Dibentuk karena masalah muncul dan dibubarkan bila masalah telah selesai.
o  Kelompok Pembuat keputusan: bertugas membuat keputusan, yg biasanya berasal dari beberapa alternatif pilihan keputusan. Misalnya sebuah kota yg memerlukan sebuah bandara, gedung kesenian atau pusat olah raga baru. Kel pembuat keputusan mengumpulkan berbagai informasi, data, masukan, diskusi, dan mengambil sebuah keputusan.

Fungsi kelompok
o  Fungsi hubungan sosial, bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial diatara para anggotanya.
o  Fungsi pendidikan, bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja utk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan.
o  Fungsi persuasi, anggota kel berusaha utk mempersuasi anggota lainnya.
o  Fungsi pemecahan masalah, kegiatan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
o  Fungsi terapi, membantu anggota mencapai perubahan personal.

Dimensi Alasan Individu Menjadi Anggota Kelompok:
1.    Kebutuhan Interpersonal.
2.    Tujuan Individu.
3.    Tujuan Kelompok.
4.    Ketertarikan Interpersonal.
5.    Ketertarikan Kelompok.

Tujuan Individual
Berguna dalam menentukan kelompok mana yang diikuti individu, apa yg diinginkan, apakah pengembangan diri, kekuasaan, status,dll.

Tujuan Kelompok
Tujuan yang dapat diidentifikasi dan diutamakan dari tujuan individu. Individu menetapkan tujuan kelompok, dimana tujuan tersebut merupakan awal dari persamaan tujuan diantara tujuan individu.

Ketertarikan Kelompok
1.    Aktivitas kelompok (group activity)
2.    Tujuan kelompok (group goals).
Misal kelompok pecinta pelestarian alam.
3.    Keanggotaan kelompok (group membership).
Menjadi anggota kelompok sudah memberikan penghargaan pada individu, seperti peningkatan status dan prestis, misal menjadi anggota eksklusif.

Pembentukan (Forming)
1.    Individu dalam kelompok saling berkenalan
2.    Sering bersikap terlalu sopan dan canggung.
3.    Para anggota mencari kesamaan dan berusaha menjalin ikatan
4.    Anggota mulai membangun rasa saling percaya
5.    Anggota mendiskusikan topik-topik dasar.

Prahara (Storming)
1.    Anggota mendefinisikan peran dan tanggung jawab mereka
2.    Menentukan bagaimana mencapai tujuan mereka
3.    Menetapkan aturan mengenai cara mereka berinteraksi
4.    Sering menghasikan konflik yang mengakibatkan prahara

Penormaan (Norming)
1.    Ketegangan mereda
2.    Peran menjadi jelas
3.    Informasi mulai mengalir di antara anggota
4.    Kelompok secara periodik mengevaluasi kemajuan di dalam pencapaian tujuan
5.    Data yang penting dibagikan ke seluruh kelompok
6.    Saling ketergantungan
7.    Semua prosedur telah siap untuk mengantisipasi konflik yang mungkin muncul

Pelaksanaan (Performing)
Tidak semua kelompok berhasil mencapai tahap ini, karena berbagai masalah menggagalkan mereka.
1.    Anggota telah mengembangkan langkah dan bahasa yang sama.
2.    Terdapat loyalitas dan kemauan untuk menyelesaikan semua masalah.
3.    Mentalitas “bisa melakukan” untuk mencapai tujuan
4.    Perselisihan tidak merusak dan anggota bekerja tanpa dendam
5.    Informasi mengalir secara bebas, tenggat waktu ditepati dan hasil melebihi ekspektasi.

Karakteristik Komunikasi Kelompok
Terdapat dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok: Norma dan Peran
p Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam sutu kelompok berperilaku satu sama lainnya. Kadang-kadang norma oleh para sosiolog disebut dengan “hukum” (Law) atau “aturan” (rule), yaitu perilaku yang pantas atau tidak pantas untuk dilakukan dalam kelompok.

Tiga kategori norma kelompok
1.    Norma sosial mengatur hub antar anggota
p Mendiskusikan persoalan yg tidak kontroversial.
p Menceritakan gurauan yang lucu.
p Jangan merokok (kalau dimungkinkan)
p Jangan datang terlambat.
p Jangan tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

2.    Norma Prosedural menguaikan dengan rinci bagaimana kelompok harus beroperasi :
p Memperkenalkan anggota kelompok.
p Membuat agenda pertemuan.
p Duduk saling bertatap muka.
p Memantapkan tujuan kelompok
p Jangan meninggalkan pertemuan tanpa sebab.
p Jangan memonopoli percakapan.

3.    Norma Tugas memusatkan perhatian pada bagaimana suatu pekerjaan harus dilaksanakan:
p Mengkritik ide, bukan orangnya.
p Mendukung gagasan yang baik.
p Memiliki kepedulian u/ memecahkan persoalan.
p Berbagi beban pekerjaan.
p Jangan memaksakan gagasan kepada kelompok.
p Jangan berkata kasar jika tidak setuju.

Peran dalam Kelompok
p Merupakan pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok.
p Anggota kelompok yang efektif memainkan peran tugas dan hubungan yang berbeda untuk membantu kelompok berfungsi secara efesien dalam menyelesaikan tugas.

Status (kedudukan)
p Status mengarah pada kepentingan individu, orang dg status sosial yg lebih tinggi biasanya memiliki gengsi yg lebih tinggi dibanding dg yg status sosial yg lebih rendah.
p Dampak perbedaan status. Dlm kel kecil, status dari anggota kelompok memberikan sebuah efek yg signifikan pada hubungan interpersonal. Status mempengaruhi kemampuan berbicara, kpd siapa, sering.

Power (kekuatan/kekuasaan)
Meliputi kemampuan untuk mengontrol atau mempengaruhi orang lain.
Dasar kekuasaan (French dan Raven) :
p Legitimate power
p Referent power (dari atraksi interpersonal)
p Expert (pengetahuan dan info )
p Reward power
p Coersive power
                               
Self –Disclosure
Salah satu hal yang paling penting dlm membangun dan memelihara hub kepercayaan dg orang lain yaitu membuka diri, mengkomunikasikan informasi mengenai diri kita pd orang lain.
Membutuhkan waktu dan resiko dlm pembukaan diri. Ketika kita mulai membuka diri, memberi informasi pribadi, ada kemungkinan orang lain menolaknya (tdk menyukai).
Powell : komunikasi klise, fakta dan informasi biografis, sikap dan ide pribadi, perasaan pribadi, puncak komunikasi.

Lima Karakteristik Self Disclosure :
1.    SD adalah fungsi dari hubungan yang terus menerus.
2.    Reciprocal (Timbal Balik).
3.    Terjadi pada saat yang tepat dan relevan.
4.    Sesuai dengan apa yang terjadi diantara orang-orang yang terlibat
5.    Membutuhkan waktu.

Improving Group Climate
l Iklim adalah atmosfir, emosi yg terbentuk dari situasi kelompok. Bagaimana anggota kelompok berkomunikasi, kepada siapa, bagaimana intensitas komunikasi mempengaruhi kepuasaan mereka dlm hal produktivitas.
l Dr Jack Gibb mengamati perilaku komunikasi dlm kelompok, dan mengidentifikasi tipe tipe perilaku yang memberi kontribusi iklim defensif dan yg membangun iklim suportif.

Comments

Popular posts from this blog

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Soal Jawaban ETIKA KEUTAMAAN