puisi [1]
Di tengah liku kehidupan
Mentari masih saja menerangi alam
Angin sepoi tak henti berbisik
Dan hujan tak lagi tertahan pada awan
Masih terlihat
Bayangmu menghiasi gedung itu
Masih terdengar
Suaramu mengalunkan syair lagu
Masih terlintas
Senyummu di antara awan di ujung gedung
Masih tergores
Indahnya memory saat kau pijakkan kaki
Masih tersentuh
Tapak kaki dan tanganmu
Masih terasa
Hembusan nafas dan detak jantungmu
Masih terbayang
Permainan melodi-melodi gitar itu
Masih terucap
Semua tentangmu
Dan masih tersisa
Hati ini untuk kau bawa pergi jauh
Comments
Post a Comment