puisi [2]
Jutaan bintang bertabur pada malam
Bagai pasir di tepian pantai
Namun seribu bintang hilang
Musnah..
Aku melangkah menghiasi tanah
Mengikuti jejak sang bulan yang mulai hilang
Kuharap.. di ujung jalan itu
Rintik hujan yang mulai menghujam
Menemani alunan hentakan kaki ini
Yang tak jua henti
Pada sebuah titik
Malam ini..
Dalam dahaga dan rasa lapar
Ku tak ingin hentikan jihad ini
Karena cinta Illahi yang kucari
Namun kini..
Rembulan telah hentikan langkahnya
Dan hilang dari bayangnya
Kenapa ?
Detik ini kurasa bumi telah berhenti berputar
Karena aku bingung
Aku sedang dimana
Dan hendak kemana ?
Kumulai bertekuk lutut pada awan
Aku bersujud..
Kuharap Tuhan masih mencintaiku
Meski kini aku buta arah
Tanah pun mulai basah oleh air mata
Bukan air hujan yang sedari tadi temaniku
Karena semuanya telah pergi
Pergi tuk tinggalkanku
Namun aku tak
Robb jua
Dan ingin ku kembali merajut mimpi
Mimpi mencapai surga sang Illahi
Dan ku mulai berdiri..
Namun cahaya perak buatku kembali menutup mata
Hingga bisikan angin bersenandung lembut
Membisikkan rangkaian ayat suci al Qur'an
Yang kembali membuatku menutup mata untuk selamanya
Comments
Post a Comment