puisi

Jeritan Indonesia


Hari gelap menaungi bintang berkelap

Berteman alunan melodi hujan

Bercahaya lampu di sudut kalbu

Beralaskan tanah beratap gundah

Terpecah rindu oleh angin menderu

Sumpah-sumpah palsu kian menyeru

Menjanjikan yang tak kan terbuktikan

Bertiang baja

Beratap kaca

Beralas harta

Ombak lautan menantang kematian

Menikam dengan sembilu palu

Kandas..

Bersama desah jantung sang munafik

Jika laku tak lagi bermakna

Haruskah air mata hiasi doa

Teguk masa depan dalam dekapan

Menelan kata-kata palsu tak berharga

Tanggalkan kemewahan

Untuk jiwa-jiwa yang telanjang memenuhi trotoar

Tanggalkan kemunafikan

Demi masa depan sang merah putih

Indonesia..


Comments

Popular posts from this blog

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, dan Innote

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Soal dan Jawaban MODEL KOMUNIKASI MASSA