Tetaplah Hidup

Terluka…
Hatiku hancur…
Saat ku dengar kau telah pergi
Pergi jauh dan takkan kembali

Semua terasa begitu gelap
Tanpa cahaya menyelinap
Menyesakkan dada…
Perih… bahkan sangat perih

Ku berdiri memandang langit luas
Terlintas wajahnya ceria
Tanpa sedikitpun rahasia tersimpan
Rahasia terselip luka

Tak terasa air mata telah menggenang
Membasahi tanaman sekitar
Pandangku tetap pada langit
Tanpa hiraukan bumi

Ku dengar bisikan awan
“Dia takkan kembali”
Aku tau …
Tapi ku tak dapat lupakannya

Kulihat wajah terakhirnya sekejap
Bibir pucat pasinya…
Tapi, bukanlah tawanya yang terdengar
Melainkan bacaan suci Al Qur’an

Angin dingin semakin kencang
Membawa bintang pergi bersamanya
Seperti ku yang ingin ikut bersamanya
Ikut ke dunia barunya

Tersirat kata bulan padaku
Di sana, ada seseorang menatapmu
Dengan senyum tulus terima kasih dan maafnya
Dan dia berkata, “Tetaplah Hidup”

Air mataku tak sanggup lagi menetes
Itu karena wajah dan ucapannya
Kusadari menggema di jiwa

Comments

Popular posts from this blog

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, dan Innote

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Soal dan Jawaban MODEL KOMUNIKASI MASSA