Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, dan Innote
a.
Kutipan Langsung
Kutipan yang
ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya.
-
Kutipan yang
panjangnya kurang dari empat baris : dimasukkan ke dalam teks, diketik seperti
ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“). Sumber rujukan
ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan, di antara tanda kurung, dimulai
dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, dan diakhiri
dengan nomor halaman (Penulis, Tahun: Halaman).
-
Kutipan yang
terdiri dari empat baris atau lebih : diketik satu spasi, dimulai tujuh ketukan
dari batas tepi kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
Contoh :
Pendidikan
akhlak merupakan satu hal yang amat diperlukan oleh setiap manusia. Zakiah
(1999: 27) berpendapat, “ Pendidikan akhlak berfungsi untuk mewariskan
nilai-nilai positif dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam rangka
pembentukan manusia berkepribadian.” Selanjutnya, ia (Zakiah, 1999: 28)
berkesimpulan,
Pembinaan akhlak dan sopan santun dimulai sejak si
anak masih kecil, melalui percontohan dan pelatihan serta pembiasaan bertingkah
laku secara baik yang dilakukan dengan sadar dan bijaksana oleh kedua ibu
bapak, maka modal pertama dalam pembinaan akhlak dan sopan santunnya adalah
unsur-unsur yang baik tersebut...
Keterangan :
-
Titik-titik
sepanjang satu baris : menandai penghilangan sebuah kalimat.
-
Titik-titik
sebanyak tiga : menandai penghilangan kata.
-
(sic!) :
menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
-
(garis bawah
oleh pengutip) : menandai bagian yang dianggap penting oleh pengutip.
b.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang
tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari
sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh
pengutip.
Kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana
teks biasa. Semua kutipan harus dirujuk.
Penulisan sumber
kutipan :
-
Sebelum teks
kutipan : nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam
teks, diikuti dengan tahun terbitan di antara tanda kurung.
-
Sesudah teks
kutipan : rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir
sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan
tahun terbitan.
Contoh :
Agus Sujanto (1993: 148) mengatakan bahwa
di dalam dunia pendidikan pembinaan akhlak dititikberatkan mental anak agar
tidak mengalami ‘juvenile deliquency’
karena pembinaan akhlak berarti juga anak dituntut agar belajar bertanggung
jawab. Selanjutnya, pendidikan agama dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap
kepribadian anak dan akan menjadi kenangan hidupnya (Zuhairini dkk, 1993: 32).
c.
Peletakan Catatan Teks
1) Innote sebelum kutipan
Sudjatmiko (1979: 14) membedakan
kapal-kapal niaga atas kapal barang (cargo
vesel); kapal penumpang (passenger
vesel); kapal barang dan penumpang (cargo
– passenger vesel); kapal barang yang mempunyai akomodasi penumpang
terbatas (cargo vesel with limited
accomodation for passenger).
2) Innote setelah kutipan
Peter Brodie mengatakan bahwa yang dimaksud dengan container yard adalah tempat kemana peti
kemas yang sudah terisi penuh diserahkan oleh pengirim barang (shiper) kepala perusahaan layar yang
akan mengangkut barang itu dan ke tempat itu pula peti kemas kosong akan
dikembalikan (2002: 160).
3) Innote dengan dua pengarang atau lebih
Sejarah wilayah pabean di Indonesia sudah dimulai
sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada 1873, pemerintah mengundang UU
Tarif sebagaimana dicantumkan dalam Lembaran Negara (Staatblad No. 35 tahun
1873). Pada 1910, pemerintah Belanda mengeluarkan ordonentie tarif pasal (1)
dari Ordonansi itu yang merumuskan pengertian wilayah pabean sebagai berikut:
Dengan perkataan wilayah 9 daerah pabean adalah bagian Hindia Belanda (Indonesia)
tempat dipungut bea masuk dan bea keluar (Arif
Suroyo, dkk, 1986: 16).
4) Innote berasal dari dua buku dengan nama dan tahun sama
Menurut Abbas Salim (1994a : 2), pengertian pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam
bidang penyediaan ruangan pada angkutan air atau angkutan laut untuk
kepentingan mengangkut muatan penumpang dan barang dagangan dari satu tempat ke
tempat lain. usaha pelayaran niaga dalam bahasa inggris disebut Shipping Business atau Commercial Shipping, sedangkan perusahaan
pelayaran yang mengusahakan kapal, disebut Shipping
Company. Pada sumber yang lain Abbas Salim (1994b : 90) berpendapat adapun fungsi angkutan laut ialah
pengoperasian pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan menaikkan kualitas
pelayanan jasa-jasa angkutan. Selain itu fungsi lain dalam bidang angkutan laut
ialah menyediakan fasilitas pelabuhan untuk berlabuh kapal-kapal. Dalam
operasional angkutan laut sasaran utama ialah pemerataan ekonomi nasional dalam
pembangunan.
sumber : Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana.
sumber : Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana.