Contoh Grounded - Coding
Nama :
Mar’atul Hanifah
NIM :
14030111130040
Absen :
Kelas :
Rabu, 05 Desember 2012, jam 11.31
A.
GROUNDED
THEORY
Grounded theory adalah sesuatu yang
bersifat konseptual atau teori sebagai hasil pemikiran induktif dari data yang dihasilkan
dalam penelitian mengenai suatu fenomena. Atau suatu teori yang dibangun dari
data suatu fenomena dan dianalisis secara induktif, bukan hasil pengujian teori
yang telah ada. Untuk menganalisis data secara induktif diperlukan kepekaan
teori (theoretical sensitivity). Salah satu sifat penerapan dari GT adalah
hanya dapat dikembangkan oleh sosiolog-sosiolog yang telah terlatih secara
profesional. dan antropologi. Penerapan GT tidak terbatas hanya untuk bidang-bidang
sosiologi tetapi bisa termasuk ilmu pendidikan, posisi penerapan GT untuk
pedoman disertasi pada ilmu politik, kesejahteraan sosial, pendidikan,
pendidikan kesehatan, dan antropologi.
Tujuan umum dari penelitian GT adalah
mengkonstruksi teori untuk memahami suatu penomena. GT berhubungan dengan
proses pengumpulan data yang kemudian sering dikatakan melakukan induksi secara
alami (Morse, 2001), dimana peneliti ke lapangan tidak membawa ide-ide sebagai
pertimbangan sebelumnya untuk membuktikan atau tidak. Peneliti mengalisis data
dengan analisis komparatif (constant comparison), mengawali data dengan data
secara refleksif, diteruskan dengan pembandingan interpretasi mereka yang
diterjemahkan kedalam kode-kode dan kategori. Dengan analisis constant
comparison, peneliti di lapangan membuat teori berdasarkan pengalaman
partisipan.
B.
CODING
Manfaat coding adalah untuk merinci,
menyusun konsep (conceptualized) dan membahas kembali semuanya itu dengan cara
baru. Ini merupakan cara yang terkendali dimana teori dibangun dari data.
Menurut Strauss dan Corbin terdapat 3 (tiga) macam/jenis proses analisis data
(coding) yaitu : Open Coding (proses merinci, menguji, membandingkan,
konseptualisasi,
dan melakukan kategorisasi data), Axial Coding (suatu perangkat prosedur dimana
data dikumpulkan kembali bersama dengan cara baru setelah open coding, dengan
membuat kaitan antara kategori-kategori. Ini dilakukan dengan memanfaatkan landasan
berpikir (paradigma) coding yang meliputi kondisi-kondisi, konteks-konteks,
konsekuensi), Selective Coding (proses seleksi kategori inti, menghubungkan secara
sistematis ke kategori-kategori lain, melakukan validasi hubungan- hubungan
tersebut, dan dimasukkan ke dalam kategori-kategori yang diperlukan lebih
lanjut untuk perbaikan dan pengembangan. Coding pada dasarnya merupakan proses
analisis data, yaitu data dirinci, dikonseptualisasikan dan diletakkan kembali
bersama-sama dalam cara baru.
Comments
Post a Comment