ETHNOGRAPHY, PHENOMENOLOGI, OPEN CODING
ETHNOGRAPHY, PHENOMENOLOGI, OPEN CODING
Tugas UAS Metodologi
Penelitian Sosial Kualitatif
Di susun Oleh :
Mar’atul
Hanifah
(14030111130040)
PROGRAM STUDI S-I ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK (FISIP)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
ETHNOGRAPHY
Saya mempunyai teman,
seorang anak perempuan yang lucu dan manja, tapi dia anak metal dan
chelsealovers. Setelah saya mengamati, ternyata dia mempunyai kebiasaan selalu
mendengarkan radio di tengah-tengah maraknya perkembangan teknologi baru.
Menurut saya, hal tersebut karena ayahnya yang juga sangat addict pada radio,
bahkan saat bekerja dan tidur pun selalu mengenakan headset untuk mendengarkan
radio, sampai harus sering membeli headset baru karena rusak saat tidur. Teman
saya itu juga sangat suka mendengarkan radio dengan headset saat tidur.
Dia
mengetahui siapa saja penyiar radio beserta jadwal-jadwal siaran mereka.
Sudah-bertahun-tahun dia rajin mengirim sms kirim salam, telepon, dan mengikuti
kuis-kuis di radio. Bahkan handphone yang sedang ia gunakan pun adalah hasil
dari kemenangannya dalam kuis di salah satu radio.
FENOMENOLOGI
Pertanyaan
1. Kamu
anak ke berapa ? dari berapa bersaudara ?
2. Apa
status hubungan semua kakak-kakakmu ?
3. Bagaimana
cara berbicaramu dengan orang tua ? apakah berbeda saat dengan teman-teman ?
4. Kenapa
kalau kamu menyeberang, ke kamar mandi (selain di rumah), pergi lewat jembatan
dan jalan kecil selalu meminta orang lain untuk membantu atau menemani ?
5. Bagaimana
kalau tidak ada orang lain di sekitarmu ?
6. Kapan
saatnya kamu merasa sangat manja ?
7. Apa
yang dilakukan orang tuamu saat kamu sakit ?
8. Apakah
kamu pernah menjadi seorang yang dewasa atau sekedar menasehati orang lain ?
9. Apa
yang kamu lakukan di rumah selain pekerjaan pribadimu ?
Deskripsi
Desy
Kurniasari adalah mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi 2011. Dia seorang anak metal
dari chelsealovers. Tak berbeda jauh dengan ayahnya yang juga sangat suka bola,
hampir setiap malam ia menonton bola bersama ayahnya, sedangkan ibunya di depan
televisi hanya diam tanda tak mengerti apapun tentang bola. Tapi dibalik itu
semua, ia adalah anak yang manja, terlebih saat sakit. Orang tuanya selalu
langsung menyuruh ia periksa saat sakit, karena sangat khawatir. Namun dia pun
selalu menolak karena tidak suka periksa dan minum obat.
Ibunya
selalu menemani Desy seharian sampai sembuh, bahkan sampai menemaninya saat
tidur. Sedangkan ayahnya menemani sambil menonton tv, namun berkali-kali dalam
sehari mengecek kabar anak bungsunya itu. Desy memiliki 4 kakak yang semuanya
sudah menikah dan telah tinggal bersama suami atau istri mereka masing-masing
di daerah Bogor dan Ungaran. Jadi sudah dapat diambil kesimpulan bahwa dia
seperti menjadi anak tunggal di rumahnya, karena hanya tinggal bertiga bersama
ayah ibunya.
Meskipun
demikian, di saat tidak ada jadwal kuliah, ia tetap sering membantu orang
tuanya dengan mengerjakan pekerjaan rumah seperti masak air, nasi, menyuci
pakaian, menyeterika, dsb. Namun itu belum berarti ia pernah menjadi seorang
yang bersikap dewasa, karena ia tidak bisa menjadi seorang yang dewasa dan
menasehati orang lain, karena menurutnya ‘hidup-hidupmu, hidup-hidupku’.
Cara
berbicara Desy pada orang tua maupun teman itu tak berbeda, sama-sama berbahasa
jawa khasnya. Bahkan kalau di rumah, dia bisa dibilang lebih tidak manja
daripada saat berkomunikasi dengan teman-temannya. Walaupun tetap saja
dimanapun ia berada, selalu membutuhkan orang lain untuk membantu dan
menemaninya seperti menyeberang jalan, ke kamar mandi kampus, melewati jalan
kecil dan jembatan, karena ia sangat takut untuk melakukan semua itu sendiri.
OPEN
CODING
Transkrip
Wawancara
|
Open Coding
|
El : kamu anak keberapa dari berapa bersaudara ?
Desy : aku anak ke-5, bungsu.
El : kakak-kakakmu sudah menikah ?
Desy : sudah menikah semua, jadi aku di rumah hanya bertiga bersama
bapak dan ibu.
|
Desy anak paling dimanja di
rumahnya.
|
El : seperti menjadi anak tunggal dong ? dimanja.
Desy : tidak juga, malah aku kalau di rumah itu biasa aja, ga manja.
Aku juga tetep mengerjakan pekerjaan rumah (menyapu, menyetrika, masak nasi,
dll), tapi cuma pas libur kuliah aja, kalau ada kuliah kan ga sempet.
|
Desy paling dimanja, tapi tidak
manja.
|
El : ada hobi pergi jalan-jalan kemana gitu ga sama ortu ?
Desy : engga ada, paling ya nonton bola bareng bapak di tv.
El : hla ibumu ?
Desy : ibu ikut-ikut nonton juga, tapi ga ngerti apa-apa tentang bola,
jadi cuma diem.
|
Kalau tentang bola, ibunya
selalu merasa terasingkan.
|
El : kenapa kamu kalo mau nyeberang jalan lewat jalan kecil sama
jembatan, atau pergi ke kamar mandi selain di rumah itu selalu minta
ditemenin sama orang ?
Desy : takut, ga berani sendiri.
El : kalau ga ada orang ?
Desy : ya pokoknya harus ada, biasanya aku narik siapa aja yang ada di
situ buat nemenin aku.
|
Selalu maksa semua orang untuk
menemani apapun yang akan dilakukannya.
|
El : kamu paling manja itu pas apa ?
Desy : kalau pas lagi sakit. Aku kalau sakit itu langsung disuruh
periksa sama orang tuaku, tapi aku ga pernah mau walaupun dipaksa. Akhirnya
kalau sakit, ibu selalu nemenin aku seharian, bahkan tidur juga ditemenin
ibu.
El : hla bapak ?
Desy : bapak nungguin sambil nonton tv, tapi bolak balik ngecek
keadaanku.
|
Desy banyak maunya saat sedang
sakit, dan akan marah kalau tidak dituruti.
|
El : tapi kamu pernah ngerasa dewasa juga ga sih ?
Desy : engga, aku ga bisa dewasa.
El : ga pernah nasehatin orang atau ngapain gitu ?
Desy : engga, aku ga bisa nasehatin orang, buat aku ‘hidup hidupmu, hidup
hidupku’.
|
Tidak peka dengan keadaan
sekitarnya.
|
Comments
Post a Comment