Globalisasi Ekonomi

1.      GLOBALISASI
Globalisasi merupakan proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan antarmanusia menjadi semakin tidak berbatas. Sedangkan menurut  Selo Soemardjan, Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah - kaidah yang sama.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

2.      CIRI GLOBALISASI
  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
  • Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

3.      DIMENSI GLOBALISASI
(Thomas I Friedman, New York Times, 2000)
a.      Dimensi idea atau ideologi, yaitu kapitalisme. Dalam pengertian ini termasuk seperangkat nilai yang menyertainya, yaitu falsafah individualisme, demokrasi, dan HAM.
b.       

4.      DAMPAK GLOBALISASI
Dampak positif globalisasi antara lain:
§  Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
§  Mudah melakukan komunikasi
§  Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
§  Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
§  Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
§  Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
§  Informasi yang tidak tersaring
§  Perilaku konsumtif
§  Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
§  Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
§  Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara

5.      FAKTOR-FAKTOR PENDORONG GLOBALISASI
·         Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
·         Diterapkannya perdagangan bebas.
·         Liberalisasi keuangan internasional.
·         Meningkatnya hubungan antar negara.

6.      TUJUAN GLOBALISASI
·         Mempercepat penyebaran informasi.
·         Mempermudah setiap orang memenuhi kebutuhan hidup.
·         Memberi kenyamanan dalam beraktifitas.

7.      GLOBALISASI EKONOMI
Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas territorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu dengan daerah yanglain. Disini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi perdagangan dan investaris menuju kearah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk berusaha dimana saja dan kapan saja didunia ini. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal barang dan jasa.

8.      BENTUK GLOBALISASI EKONOMI
Menurut Tanri Abeng :
·         Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah.
·         Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon.
·         Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang.
·         Globalisasi jaringan informasiMasyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana.
·         Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.

9.      PENYEBAB GLOBALISASI EKONOMI

10.  KEBAIKAN GLOBALISASI EKONOMI
a.      Produksi global dapat ditingkatkan
b.      Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
c.       Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
d.      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
e.      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

11.  KEBURUKAN GLOBALISASI EKONOMI
a.      Menghambat pertumbuhan sektor industri
b.      Memperburuk neraca pembayaran
c.       Sektor keuangan semakin tidak stabil
d.      Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

12.  DAMPAK POSITIF
a.         tumbuhnya kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis ditengah persaingan global,secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan keharusan berinivasi muncul dan pada gilirannyaakan menghasilkan produk-produk dalam negeri yang handal dan berkualitas.
b.         Dari aspek permodalan, dari sissi ketersediaan dana akan semakin mudah memperoleh investasi dari luar negeri.
c.         Dari sisi semakin mudahnya memperoleh barang impor yang dibutuhkan masyarakat yang belum bisa diproduksi di indonesia, seperti produksi motor yang dikuasai Jepang.
d.         Dari aspek meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk indonesia.

13.  DAMPAK NEGATIF

a.       Kondisi dimana kapababilitas daya saing yang rendah dan ketidakmampuan indonesia mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk bagi perekonomian negeri ini.
b.      Membanjirnya produk-produk negeri asing seperti produk Cina yang akhirnya mematikan produksi dalam negeri, warga negara indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan sudah barang tentu lowongan pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan semakin habis karena gelombang pekerja asing.

14.  TUJUAN
a.    ·Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
b.    · Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
c.    · Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan danteknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
d.    · Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
e.    · Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
f.     · Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
g.    · Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
h.    · Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

15.  PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Menurut Amir, M.S. seorang pengamat ekonomi, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan Internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan internasional, misalnya dengan adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum perdagangan.

16. PERJANJIAN INTERNASIONAL
Menurut Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum tertentu. Dalam pasal 2 konvensi wina 1969,perjanjian internnasional (treaty) didefenisikan sebagai suatu persetujuan yang dibuat antara negara dalam bentuk tertulis, dan diatur oleh hukum internasional, apaka dalam instrumen tunggal atau lebih yang berkaitan dan apapun nama yang diberikan padanya. Defenisi kemudian di kembangkan oleh pasal 1 ayat 3 undang-undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Negri dimana di jelaskan bahwa perjanjian internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apapun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara,organisasi atau subjek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada pemerintah Republik Indonesia yang bersifat Hukum Publik.

Dampak Globalisasi Terhadap Perekonomian
Globalisasi mempunyai implikasi bagi penjualan dan pajak cukai, khususnya pada produk dengan nilaitinggi tetapi sedikit berat atau volume, seperti parfum, barang elektronik dan perhiasan. Kemungkinan danmeningkatkan popularitas belanja lintas batas (termasuk bandara besar menjadi pusat perbelanjaan dan outlet-outlet perbelanjaan utama dekat perbatasan pajak), penggunaan internet, surat atau telepon- order belanja, dansejenisnya, telah meletakkan langit-langit di atas penjualan dan tarif cukai diperdagangkan semacam itu.
Berbagai perundingan multilateral dan regional di bawah perdagangan dan perjanjian investasi sedang berlangsung di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi, dengan demikian, mengurangi ruang lingkuplebih lanjut untuk pengadaan pajak pada sektor ini melalui harga kebijakan monopoli negara. Hal ini padagilirannya dapat mengakibatkan penurunan pendapatan negara. Di atas akan mempengaruhi semua negara AsiaTenggara, tapi terutama mereka dengan kapasitas secara substansial atas permintaan domestik sepertiSingapura. Singapura akan juga perlu berjuang dengan meningkatnya kesediaan Malaysia dan, sampai batastertentu, Indonesia, untuk menggunakan fiskal dan langkah-langkah lain untuk mengurangi pangsa perdagangan internasional mereka dilakukan melalui Singapura. Perusahaan negara di Asia Tenggara, termasuk monopoli di sektor telekomunikasi juga cenderung merasa jauh lebih sulit untuk terus menikmati margin keuntungan yang tinggi.

Dampak Globalisasi Terhadap Arus Barang Dan Investasi
Saat ini Indonesia mulai memaknai kehidupan kenegaraannya dalam fase globalisasi. Satu diantaranya adalah globalisasi ekonomi, yang merupakan proses kegiatan ekonomi dan perdagangan bebas. Negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kesatuan Pasar´ yang terintegrasi tanpa rintangan atau sekat-sekat teritorial wilayah Negara.
Globalisasi menjadi keharusan menolak atau menghapus hambatan bagi arus modal, barang dan jasa. Dan berdasar globalisasi tersebut membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi adalah peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri secara kompetitif. Namun pada sisi tertentu juga peluang masuknya produk-produk global kedalam pasar domestik.
Dengan derasnya arus modal, barang dan jasa, membawa konsekuensi terhadap perusahan-perusahan internasional yang berproduksi di berbagai Negara yang dipilih. Pertimbangan mendasar bahwa produktivitasyang dilakukan mendapat biaya produksi murah, sebagai akibat upah buruh yang rendah dan tarif bea masuk yang kecil bahkan tidak dikenakan. Pada aspek tertentu dapat menuntut infrastruktur memadai, termasuk iklimusaha dan politik yang kondusif. Negara yang dipilih, seperti Indonesia merupakan lokasi manufaktur global.Sebagai realita globalisasi menuntut kegiatan perdagangan dan persaingan produksi yang begitu ketat, cepatdan ³fair´. Daya beli dan tabungan adalah cermin dari kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara.
Alasan yang dikedepankan adalah dengan perdagangan bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negaramengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menempatkan konsumen mempunyai banyak pilihan barang yang dibutuhkan dengan harga bersaing (murah) dan barang yang berkualitas.
Bagi Indonesia --disamping keuntungan komparatif di atas, dampak globalisasi perekonomian (termasuk globalisasi perdagangan) diharapkan dapat memperoleh tambahan modal dan alih teknologi yang lebih baik,yaitu melalui ³investasi´ modal asing dan membanjirnya tenaga ahli terdidik yang berpengalaman. Memang bagi negara berkembang, kebutuhan modal dan tenaga ahli berpengalaman merupakan masalah utamadalam pertumbuhan perekonomiannya. Namun, dari keuntungan yang diharapkan tersebut, globalisasi perekonomian jugamembawa sisi buruk yang perlu dicermati. Perkembangan ini menjadikan Negara (Indonesia dan negara berkembang lainnya) tidak dapat lagi menggunakan tarif tinggi sebagai proteksi bagi pertumbuhan industri barunya (infant industry). Disini industri domestik menjadi lambat, bahkan terpuruk, sehingga situasi pasar menjanjikan keuntungan pada industri-industri perusahan multinasional karena didukung oleh permodalan yang besar.
Dampak terhadap neraca pembayaran, lebih disebabkan oleh dua kecenderungan. Pertama adalah kecenderungan globalisasi dari membanjirnya barang-barang impor, sehingga menempatkan produk domestik tidak dapat bersaing dan ekspor menjadi tidak berkembang. Kedua efek globalisasi pada pembayaran netto pendapatan faktor luar negeri yang cenderung defisit. Hal ini akibat dari investasi asing keterkaitan dengan aliran pembayaran keuntungan atau pendapatan investasi´ ke luar negeri.

Dampak pada kondisi internal

Dalam hal dampaknya pada kondisi internal, globalisasi dapat mengubah pola perilaku pelaku ekonomi dalam proses produksi di satu pihak dan perubahan struktural ekonomi serta kebijakan ekonomi pemerintah di lain pihak. Perubahan dalam proses produksi antara lain dapat meliputi efisiensi dan intensifikasi penggunaan faktor produksi, bertambahnya frekuensi perdagangan dan investasi pada sektor-sektor yang dapat diperdagangkan (
tradeable), serta berkembangnya industri nasional yang kompetitif. Sedangkan perubahan struktural yang mungkin terjadi dapat meliputi perubahan dalam sektor ekonomi dan orientasi sektor tradisional kepada sektor ekonomi modern. Perkembangan ini membawa implikasi pada perubahan kebijakan ekonomi mikro perusahaan, makro ekonomi, kebijakan pasar, dan lain-lain.

Keuntungan dari perubahan struktural dengan adanya globalisasi bagi perusahaan ialah dalam mendorong perusahaan (pelaku ekonomi) untuk melakukan kerjasama antar perusahaan. Dengan adanya kerjasama ini, maka akan diperoleh hal-hal sebagai berikut:

(a) turunnya biaya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D),
(b) memperpendek daur hidup produk (product life cycle),
(c) terjadinya lompatan teknologi: kemudahan perolehan teknologi serta kerjasama dalam pembiayaan pengembangan teknologi,
(d) efisiensi biaya produk (cost of goods sold),
(e) perolehan sumber daya manusia yang berkualifikasi tinggi,
(f) kualitas produk berstandar internasional (standar ISO 9000 misalnya),
(g) kemudahan memperoleh sumber-sumber dana, dan
(h) masuknya teknologi informasi.

Dampak pada kondisi eksternal

Perubahan pada kondisi eksternal dapat meliputi perubahan dalam kebijakan perdagangan dan investasi internasional, sistem moneter internasional, dan hubungan ekonomi internasional lainnya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini selanjutnya tidak lagi dapat diidentifikasikan sebagai kegiatan nasional, melainkan sudah bersifat global. Selain dampak globalisasi pada aspek ekonomi, globalisasi dapat pula menimbulkan perubahan pada bidang non-ekonomi, seperti dalam sektor pendidikan, kesehatan, kependudukan, dan lingkungan hidup (Paul Kennedy dan Taniguchi et. al. dalam Carunia Firdausy, 2000:7).

Perlu ketahanan ekonomi
Ketahanan ekonomi nasional dalam mengatasi dampak negatif globalisasi ekonomi sangat tergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor yang sangat berpengaruh adalah:
(1) daya saing – baik kualitas produk maupun kualitas SDM,
(2) efisiensi,
(3) penguasaaan teknologi dan investasi di proses produksi hulu sebagai tambahan dari proses produksi hilir yang sudah ada,
(4) kemampuan penyesuaian (adjustment capability),
(5) struktur ekonomi, dan
(6) kebijakan ekonomi yang terintegrasi dengan sektor strategis lainnya, seperti sektor energi dan pangan, guna mewujudkan ketahanan ekonomi.

KESIMPULAN
Globalisasi akan menyebabkan perekonomian Indonesia makin terintergrasi dengan perekonomian dunia, baik secara struktural maupun secara institusional. Jika kita ingin memenangkan persaingan yang semakin meningkat maka kita mau tidak mau harus melakukan usaha reformasi ekonomi secara struktural dan institusional guna meningkatkan efisiensi nasional.
Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas- batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi ekonomi di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Dalam menghadapi persaingan global yang semakin kuat, kelanjutan proses deregulasi merupakan hal yang tidak bisa ditunda-tunda lagi.


Comments

Popular posts from this blog

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, dan Innote

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Soal dan Jawaban MODEL KOMUNIKASI MASSA