Makalah IKD Bagian-bagian Bumi
Latar
Belakang
Bumi adalah salah satu
planet dalam susunan tata surya galaksi Bima Sakti, dimana di planet bumi lah
semua makhluk hidup tinggal dan berkembangbiak, termasuk juga manusia di
dalamnya. Bagian-Bagian Bumi yang kita huni ini ternyata merupakan satu
kesatuan dari berbagai elemen. Selain itu bumi juga terdiri dari berbagai macam
material penyusun. Dengan lapisan penyusun yang berbeda menyebabkan bumi
menjadi seimbang. Ketika manusia sudah
menginjakkan kaki di bulan dapat dilihat bahwa bumi terlihat berwarna biru. Ini
disebabkan karena bumi lebih banyak tersusun dari air laut sehingga menyebabkan
ia terlihat berwarna biru. Bumi memiliki kehidupan, semua jenis kehidupan
terbatas pada lapisan tipis yang disebut “biosfer”.
Walaupun tipis, lapisan ini
di huni oleh lebih dari 1.500.000 macam tumbuhan dan hewan. Berdasarkan
etimologi, biosfer berasal darikata ‘Bio’ yang berarti hidup dan ‘sphere’ yang
artinya lingkungan atau lapisan, sehingga biosfer mempunyai arti lingkungan
hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan.
Keanekaragamantumbuhan dan hewan pada suatu wilayah. Kehidupan akan berkembang dengan
baik apabila syarat-syarat tertentu, baik biotik (fisik) maupun biotik
terpenuhi.
Bumi memiliki banyak
lapisan dan memiliki banyak unsur-unsur di dalamnya,namun sejauh manakah kita
mengetahui umur bumi? Ada banyak teori penentuan umur bumi yang di perkirakan
oleh para ahli,mereka mencoba menganalisa beberapa kemungkinan yang ada
dan mengaitkannya dengan unsur-unsur
yang lain agar mengetahui berapa umur bumi. Dalam teori Radiometrik umur bumi
diperkirakan 4,6 miliar tahun. Dengan beberapa asumsi-asumsi dasar yang
memaparkan penjelasan mengenai umur bumi. Untuk itu pada bab pembahasan
selanjutkan akan banyak penjelasan yang detail yang meguatkan argumen para ahli
mengenai bagian-bagian bumi,penentuan umur bumi dan juga biosfer.
I.
Pembahasan
A. Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi,
mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik
berlangsung. Menurut etimologi, kata Biosfer
berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi
bila disatukan Biosfer bisa diartikan sebagai lapisan tempat tinggal makhluk
hidup. Dalam
pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global
yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (darat),
hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah
satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap
telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia
Bumi. Makhluk hidup atau organisme yang ada di
permukaan bumi dibagi atas tiga golongan yaitu tumbuhan atau flora/vegetasi,
hewan atau fauna, dan manusia atau antropo.
Biosfer juga dapat dikatakan
sebagai bagian terluar dari planet bumi yang merupakan tingkat organisasi
kehidupan paling besar mencakup seluruh kehidupan di bumi dan adanya interaksi
dengan lingkungan. Sementara itu, di dalam biosfer setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang sesuai dan cocok untuk kelangsungan hidupnya. Setiap
makhluk hidup menempati habitatnya masing-masing, baik itu di litosfer (darat), di hidrosfer (air), maupun di atmosfer (udara). Ketiga
lapisan bisofer yang dikatakan sebelumnya memiliki pembagian sendiri-sendiri,
lapisan udara atau litosfer berada di ketinggian 8 sampai 10 meter dpl, lapisan
air atau hidrosfer sampai di kedalaman 200 meter, dan daratan atau litosfer
sampai pada kedalaman beberapa meter di bawah tanah tempat organisme masih
dapat ditemukan. Biosfer merupakan lapisan tipis, hanya 9.000 meter di atas
permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu
meter di bawah permukaan laut.
Gambar I: Pembagian Biosfer
Secara umum biosfer dapat
dikelompokkan menjadi dua biosiklus (lingkungan hidup), yaitu biosiklus daratan
dan perairan. Biosiklus daratan terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil
yang disebut bioma, yaitu bentang lahan (landscape)
yang memiliki karakteristik khas yang berdasarkan keadaan iklimnya didominasi
oleh flora dan fauna tertentu. Bentang lahan atau landscape sendiri merupakan
permukaan tanah yang dapat kita amati setiap saat. Bentang lahan di suatu kota dapat
berwujud bangunan dan jalan. Bentang lahan di pedesaan dapat berupa lading dan
hutan.
Setiap zona dan subzona di
permukaan bumi memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda sesuai dengan
kondisi lingkungannya. Flora dan fauna yang hidup pada suatu bioma disebut
dengan biota. Bagian yang lebih kecil dari bioma yang merupakan tempat
berlangsungnya kehidupan organisme disebut habitat. Bentuk penyesuaian diri
suatu organisme terhadap lingkungannya disebut adaptasi. Dua spesies
makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia)
yang berbeda. Nisia (Niche) adalah status fungsional
suatu organisme dalam suatu ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem
yang terbentuk oleh adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Dalam arti lain, ekosistem adalah suatu kesatuan tatanan antara
segenap komponen biotik maupun abiotik yang saling memengaruhi.
Berdasarkan fungsi dan aspek
penyesuaiannya, ekosistem dapat kita bagi menjadi dua komponen, yaitu sebagai
berikut:
1.
Komponen
abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup (nonhayati),
yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara,
dan energi.
2.
Komponen
biotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan yang bersifat hidup yang
meliputi organisme autotrof atau heterotrof.
a.
Organisme
autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensistensis makanannya
sendiri, berupa bahan organic dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi
matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil
terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof.
b.
Organisme
heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri,
akan tetapi memanfaatkan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai
bahan makanannya. Organisme heterotrof terditi atas tiga bagian, yaitu:
i.
Konsumen,
yaitu organisme heterotrof yang secara langsung memakan organisme lain.
Contohnya adalah manusia dan hewan.
ii.
Pengurai
(perombak atau decomposer), yaitu
organisme heterotrof yang mendapatkan
makanan berupa bahan organik dengan cara merombak sisa-sisa organisme mati atau
produk dari organisme hidup. Contoh dari organisme pengurai adalah bakteri dan
jamur.
iii.
Detritivor,
yaitu organisme heterotrof yang memakan partikel-partikel organik atau remukan
jaringan organik yang telah membusuk. Contoh dari detritivor seperti cacing
tanah, siput, dan teripang.
B. Bagian-bagian
BUMI
Bumi adalah anggota tata
surya yang reliefnya tidak rata . Bumi terdiri dari beberapa lapisan , yaitu
inti dalam , inti luar , mantel dan kerak bumi. Inti bumi terdiri dari inti
luar dan inti dalam merupakan masa cair liat yang sangat kental dan sangat
panas , terdiri dari nikel dan besi. Suhu di pusat bumi mencapai lebih dari
2.500 ° C. Pada bagian mantel berupa masa cair yang liat dan sangat panas
dengan masa jenis 3 – 8 yang terdiri dari silisium dan magnesium. Sedangkan
lapisan yang paling luar berupa massa padat yang dinamakan kulit bumi atau
kerak bumi. Kerak bumi ini dingin dan padat terapung diatas lapisan mantel yang
cair liat.
Secara terperinci struktur bumi mempunyai
lapisan sebagai berikut :
1. Kerak
bumi (crust)
Lapisan ini menempati
bagian paling luar dengan tebal 6-50 km. Tebal lapisan ini tidak sama di setiap
tempat, di benua tebalnya 20-50 km, samudra 0-5km atau bersamaan dengan air
diatasnya sekitar 6-12 km. Tersusun dari materi-materi padat yang kaya silisium
dan uluminium. Kerak bumi ini dapat dibagi 2 yaitu:
·
Lapisan
granitis yaitu lapisan yang kaya akan batuan granit, lapisan ini tidak dijumpai
di dasar samudra.
·
Lapisan
basaltis yaitu lapisan yang kaya akan material basalt.
Kerak bumi ini dingin dan
padat terapung diatas lapisan mantel yang cair liat. Kerak bumi (crust), selagi
dalam bentuk solidnya bersifat mobile dan mengapung diatas cairan magma.
Menurut teori tektonik lempeng, terjadi arus konveksi dibawah lapisan crust ini
memaksa magma (batuan panas/cair, yang bergerak plastis) untuk bergerak keatas.
Pada titik-titik tertentu (biasanya pada mid-ocean) magma membentuk
celah/palung dan menerobos ke permukaan. Hal ini akan menyebabkan lempeng
saling bergerak menjauh atau saling bertabrakan secara gradual. Jika pergerakan
ini terjadi dengan tiba-tiba, terjadilah gempa.
Kerak bumi atau kulit
bumi disusun oleh dapat dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudera.
Kerak benua atau kerak kontinen, merupakan kerak bumi yang menyusun daratan
atau benua. Kerak benua mempunyai ketebalan antara 30 sampai 35 km dengan
ketebalan rata-rata sekitar 35 km. Kerak benua ini menyusun sekitar 79% dari
volume kerak bumi. Ketinggian permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800
meter dari permukaan laut, meskipun ada daerah yang ketinggiannya mencapai
lebih dari 8000 meter. Batuan yang menyusun kerak benua pada umumnya adalah
batuan granitik atau yang bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini
disusun oleh batuan beku, batuan metamorf dan batuan endapan. Sedangkan secara
keseluruhan batuan beku dan batuan metamorf menyusun sekitar 95% , sisanya yang
5% merupakan batuan endapan. Kerak benua bagian atas dan kerak benua bagian
bawah dipisahkan oleh bidang diskontinuitas Conrad.
Kerak samudera atau kerak oseanik,
merupakan kerak bumi yang menyusun lantai dasar samudera. Kerak ini menyusun
sekitar 65% dari luas kerak bumi. Kedalaman dai kerak oseanik ini rata-rata
sekitar 4000 meter dari permukaan air laut, meskipun pada beberapa palung laut
kedalamannya ada yang mencapai lebih dari 10 km. Kerak samudera mempunyai
ketebalan nerkisar antara 5 sampai 15 km.
Batuan yang menyusun kerak samudera adalah batuan yang bersifat
basa atau mafik. Bagian atas dari kerak samudera dengan ketebalan sekitar 1,5
kn disusun oleh batuan yang bersifat basa atau basaltik, Sedangkan bagian
bawahnya disusun oleh batuan metamorf dan batuan beku gabbro. Permukaan kerak
samudera ditutupi oleh endapan sedimen dengan ketebalan rata-rata sekitar 500
meter.
2. Selimut
bumi (mantle)
Lapisan ini terletak di bawah kerak bumi yang
mempunyai suhu kira-kira 2000° C dan pada umumnya dibagi menjadi 3 yaitu:
·
Lhitosfer
Letaknya paling atas dari selimut bumi,
terdiri dari materi-materi yang berwujud padat dan kaya silisium dan aluminium,
tebalnya sekitar 50-100 km. Bersamaan dengan kerak bumi sering disebut dengan
lempeng lhitosfer yang mengapung diatas lapisan yang agak kental yaitu
astheonosfer.
·
Astheonosfer
Lapisan dibawah lhitosfer yang wujudnya agak
kental, kaya dengan silisium, aluminium dan magnesium. Tebal lapisan ini
sekitar 130-160 km
·
Mesosfer
Lapisan yang lebih berat dan tebal, kaya
dengan silisium dan magnesium. Tebalnya sekitar 2400-2750 km.
Selain
itu,Selubung bumi dapat dibedakan menjadi 3
bagian, yaitu selubung bumi bagian atas, selubung bumi bagian tengah, dan
selubung bumi bagian bawah. Selubung bumi bagian atas (upper mantle) terletak pada zona 400 km diukur dari
dasar kerak bumi. Bagian ini mempunyai ketebalan sekitar 400 km. Bagian ini
disusun oleh suatu material yang kental, atau batuan yang hampir mencir.
Keadaan ini dapat diketahui dari kecepatan gelombang sekunder dan primer yang rendah.
Selubung bumi bagian tengah atau sering
disebut sebagai zona transisi atau peralihan, terletak mulai dari kedalaman 400 km sampai sekitar 700 km dari dasar
kerak bumi. Jadi ketebalan bagian ini sekitar 300 km. Zona peralihan ini
ditandai dengan peningkatan kecepatan rambat gelombang-gelombang seismik
(gelombang S dan P)
Selubung bumi bagian bawah (lower mantle) terletak mulai kedalaman sekitar 700 km.
Sampai kedalaman 2900 km (puncak inti bumi). Bagian ini disusun oleh
material yang bersifat padat dan sangat panas dengan temperatur mencapai
sekitar 3000oC. Hal ini dapat diketahui dari dapat merambatnya
gelombang S melalui material penyusunnya. Sedangkan membesarnya kecepatan
rambat gelombang seismik pada selubung bumi semakin ke bawah kemungkinan
disebabkan oleh sebagian membesarnya tekanan pada bagian ini.
3. Inti
bumi (core)
Inti
bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari besi dan nikel. Lapisan paling
luar (tebal 2200 km) merupakan liquid atau cairan. Lapisan terdalam bersifat
solid atau padat, dengan density sekitar 10.5 SG dan suhunya lebih dari 2.500° Celcius. Menurut
teori, perputaran bumi pada porosnya (rotasi) menyebabkan terjadinya arus
sirkulasi pada bagian cair inti bumi. Sirkulasi ini merupakan sumber dari medan
magnet yang menyelimuti bumi. Inti bumi terletak mulai
kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi
dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam.
Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan
gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini
disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan
perubahan sifat meterialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair.
Meningkatnya berat jenis disebabkan karena
perubahan dari material silikat yang menusun selubung bumi menjadi material
campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat material
menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang mengandung
besi dubandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang
menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe. Sebaliknya
semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan mengakibatkankan
naiknya titik lebur material logsm. Hal ini menyebabkan material yang menyusun
inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat.
Komposisi material penyusun inti bumi
diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur yang banyak
dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya berat jenis
pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan semakin
meningkat, sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar
besi yang lebih besar daripada kerak bumi. Berat jenis inti bumi bagian luar
yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat jenis berat
jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam disusun oleh
material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian luar dengan
inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada
tekanan ditempat tersebut. Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga
diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung
logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan
material logam penyusun inti bumi adaalah unsur besi dan nikel.
Lapisan ini menempati bagian paling dalam dan
dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
·
Inti
bagian luar (outher core)
Tebal lapisan ini sekitar 2160 km, kemungkinan
tersusun dari materi yang kaya silisium, besi dan magnesium.
·
Inti
bagian dalam (inner core)
Tebal lapisan ini sekitar 1320 km, tersusun
dari materi yang kaya nikel dan besi dengan densitas lebih besar.
C. Penentuan
Umur Bumi
Ada beberapa teori penentuan umur yang
diperkirakan mengenai umur bumi,yaitu :
1)
Teori Sedimen. Pengukuran usia bumi didasarkan atas perhitungan tebalnya lapisan
sedimenyang membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan
sedimenrata-rata yang terbentuk tiap tahun dan membandingkannya dengan
tebalbatuan sedimen yang terdapat di bumi sekarang ini maka dapat dihitung
umurlapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan perhitungan semacam ini,
diperkirakanbumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
2)
Teori Kadar Garam. Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di
laut. Didugabahwa mula-mula laut itu berair tawar. Akibat sirkulasi air
dalam alam inimaka air yang mengalir dari darat melaui sungai ke laut, membawa
garam-garam. Keadaan semacam itu berlangsung terus-menerus sepanjang
abad.Dengan mengetahui kenaikan kadar garam tiap tahun, dan
jika dibandingkandengan kadar garam pada saat ini, yakni sebesar kurang
lebih 340 makadihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1.000
juta tahun yang lalu.
3)
Teori Termal. Teori ini mengukur usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi.
Diduga,mula-mula bumi merupakan batuan yang sangat panas, yang lama
kelamaanmendingin. Dengan mengetahui massa dan suhu bumi saat ini maka ahli
fisikaInggris, Elfin memperkirakan perubahan bumi dari batuan yang sangat
panasmenjadi batuan yang dingin seperti ini memerlukan waktu 20.000 juta
tahun.
4)
Teori Radioaktivitas. Dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang waktu paruh
unsur-unsur radioaktif. Di antara isotop radioaltif yang dapat digunakan
adalah Uranium. Test
Uranium adalah yang pertama kali digunakan, tetapi kemudian tidak dipakai lagi.
Prinsip dari test ini adalah perubahan uranium menjadi timah. Uranium berubah
menjadi atom thorium saat memancarkan radiasinya. Thorium adalah sebuah elemen
radioaktif, berubah menjadi protactinium setelah beberapa waktu tertentu.
Setelah tiga belas perubahan tambahan, uranium pada akhirnya berubah menjadi
timah yang merupakan elemen stabil.
Waktu yang
dibutuhkan oleh elemen radioaktif untuk berubah dari setengah masanya menjadi
elemen yang lain, disebut setengah-umur dari elemen ini. Setengah-umur dari
uranium-238 adalah 4,5 miliar tahun. Artinya 100 gram uranium yang kita miliki
hari ini, akan menjadi 50 gram uranium-238 dan 50 gram timah-206 setelah 4,5
miliar tahun kemudian. Dan setelah 4,5 miliar tahun berikutnya, ada tersisa
seperempat dari jumlah uranium yang kita miliki mula-mula. Reaksi ini akan
berlanjut sampai uranium itu habis.
5) Tes radiometrik untuk
mengukur batuan vulkanik
Tes radiometrik digunakan
untuk menghitung umur batuan sesuai dengan prinsip setengah-umur, yaitu: ada
sejumlah elemen radioaktif di batuan vulkanik di bumi. Kandungan radio aktif di
batuan ini secara alami hilang dan berubah menjadi bentuk yang stabil. Dengan
melihat proses ini, menghitung jumlah radioaktif dan material stabil, bisa
ditentukan berapa banyak material radioaktif yang berubah ke dalam bentuk
stabil di dalam rentang waktu tertentu. Sehingga umur batuan ini adalah dua
kali dari jumlah material radioaktif berubah menjadi setengah-umur.
Umur bumi juga ditentukan
dengan metoda yang sama. Batuan yang dipakai untuk memperkirakan umur bumi sama
dengan dengan meteor atau tanah di bulan, yang diasumsikan diciptakan pada
waktu yang sama dengan bumi. Sampel dari batuan ini diasumsikan sebagai batuan
yang tertua, dan digunakan untuk menentukan umur bumi. Sesuai dengan data ini,
umur bumi adalah 4,6 miliar tahun.
Ada sejumlah test
radiometrik mempergunakan prinsip ini : “material radiometer berubah terhadap
waktu.” Bahan dari berbagai material setengah-umur dipergunakan untuk membuat
perkiraan historis dari berbagai henis batuan. Selain mempergunakan perubahan
uranium-timah, digunakan teknik perubahan yang lain seperti rubidium-strontium
dan potassium-argon juga digunakan. Ada juga metoda yang lebih baru seperti
jam-fisi, thermoluminescence, neodymium-samarium. Kebanyakan dari cara-cara itu
sebelumnya digunakan untuk menentukan umur.
D.
ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi
secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam
atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta
perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara,
sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam
atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas.
Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut
adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon
sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas
lainnya jufga terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh
lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2),
xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air.
Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut,
karbon dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari
tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu untuk uap air.
Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan
bumi memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai
organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara lain:
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan
bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat
penting. Apabila tidak ada lapian atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100%
radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan sangat tinggi dan
dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup, termasuk manusia.
Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan
bumi, peran atmosfer ini terlihat dalam siklus hidrologi. Tasnpa adanya
atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air di permukaan bumi hanya
akan mengumpul pada tempat yang paling rendah. Sungai-sungai akan kering,
seluruh air tanah akan merembes ke laut, sehingga air hanya akan mengumpul di
samudera dan laut saja. Pendistribusian air oleh atmosfer ini memberikan
peluang bagi semua mahluk hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh
permukaan bumi.
Selain itu, atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi
mahluk hidup. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga dapat diperoleh dari atmosfer. Berikut
bagian-bagian Atmosfer
a.
Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada
antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19
km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan
bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun
0,5 oC. Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting,
karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari
berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar
dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer.
Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03%
nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015%
helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon. Di dalam
lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim. Walaupun
troposfer hanya menempati sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, akan tetapi,
90% dari semua masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah
terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain.
b.
b. Stratosfer
Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan
troposfer sampai pada ketinggian 50 – 60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini
terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer. Pada lapisan stratosfer,
suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian
atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Dengan demikian,
profil suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan
troposfer.
Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan
lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian
besar tidak akan mencapai permukaan bumi. Serapan radiasi matahari oleh ozon
dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan
stratosfer meningkat. Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga
lapisan ini hanya mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut
stratopouse.
c.
Mesosfer
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 –
70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian.
Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72 oC di ketinggian
75 km. Suhu terendah terukur pada ketinggian antara 80 – 100 km yang merupakan
batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer. Daerah
transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu
terendah – 110o C .
d.
Termosfer
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km
sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan
terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer.
Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan
molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan
menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan
meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
e.
Ionosfer
Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia
ini juga merupakan lapisan pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari
luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada
lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika
ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini,
maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit.
f.
Eksosfer
Eksosfer adalah lapsan bumi yang terletak paling luar.
Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan
oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan
tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.
III. Kesimpulan
Pada pembahasan pada bab ini mengenai bagian-bagian
bumi,teori penentuan umur bumi dan biosfer,telah di uraikan secara detail dan
terinci mengenai bagian-bagian masing-masing berikut dengan fungsi dan mamfaatnya.
a.
Bagian-bagian bumi
·
Kerak bumi (crust)
atau sering disebut kulit bumi,
·
Selubung bumi (mantle)
atau mantel bumi
·
Inti bumi (core) merupakan bagian pusat bumi
b.
Teori penentuan
umur bumi
·
Teori Sedimen. Pengukuran
usia bumi didasarkan atas perhitungan tebalnya lapisan sedimen yang membentuk
batuan.
·
Teori Kadar Garam. Pengukuran
usia bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut.
·
Teori Termal. Teori ini
mengukur usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi. Diduga, mula-mula bumi
merupakan batuan yang sangat panas, yang lama kelamaan mendingin.
·
Teori Radioaktivitas.
Dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang waktu paruh unsur-unsur
radioaktif.
·
Tes Radiometrik.
c.
Biosfer adalah zona dekat permukaan
bumi, yang cocok bagi kehidupan dalam satu bentuk ke bentuk lainnya. Biosfer
meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Berdasarkan fungsi dan aspek penyesuaiannya,
ekosistem dapat kita bagi menjadi dua komponen, yaitu sebagai berikut:
·
Komponen
abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup (nonhayati),dan
·
Komponen
biotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan yang bersifat hidup yang
meliputi organisme autotrof atau heterotrof.
Bagian-bagian Bumi,Teori Penentuan Umur Bumi,dan Biosfer
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
1.
Lutfi oktavia dewi
(14030111120021)
2.
Dafa herangga
(14030111120022)
3.
Annie Renata
Siagian (14030111120023)
4.
Fitri damayanti
(14030111120024)
5.
Rifqi aditya utama (14030111120025)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
IV. Daftar
pustaka
Samadi,
S. Pd, M. Si, Geografi,Tahun:
2007,Yudhistira Ghalia Indonesia.Jakarta
Hartono,Geografi:
Jelajah Bumi dan Alam Semesta.Tahun: -,PT.
Grafindo Media Pertama , Kota: Bandung
Khosim amir dan Lubis Kun Marlina,Geografi SMA/MA Kls XI,Tahun: -,Penerbit:
Grasindo,Kota: Jakarta
Ringkasan materi,contoh soal,dan soal
pendalaman geografi sma/ma program ips
Website:
Comments
Post a Comment