Omzet Wirausaha Mahasiswa UNDIP Capai 45 juta perbulan

SEMARANG – Enam mahasiswa Universitas Diponegoro sukses berwirausaha dengan susu pasteurisasi siap saji yang bergizi, usaha ini diberi nama Dipo Milko. Dengan omzet yang mencapai 45 juta rupiah perbulan, Dipo Milko menambah pelayanan-pelayanan terbaru, seperti dalam hal siap mengantar ke tempat tujuan, namun hanya bagi pelanggan-pelanggan harian, mingguan, dan bulanan.
Susu pasteurisasi adalah susu sapi segar yang diolah melalui proses pemanasan pada suhu 75 derajat celcius selama 15 detik, dengan tujuan mencegah kerusakan susu akibat aktivitas mikroorganisme perusak (patogen) dengan tetap menjaga kualitas nutrisi susu. 
Usaha Dipo Milko ini dirintis olehYanuar Adi Purbo, mahasiswa jurusan Teknologi Hasil Ternak Universitas Diponegoro pada tahun 2009. Berbekal pengalamannya dilaboratorium ternak, ia memberanikan diri untuk membuka usaha susu olahan ini dengan modal pribadi. “Susu pasteurisasi lebih mudah pengolahannya dan memiliki manfaat yang lebih bayak ketimbang susu kemasan.” Ungkap Yanuar.
Tak tanggung-tanggung, Dipo Milko dihadirkan bersama manfaat-manfaat besar, seperti mencegah osteoporosis dan menjaga kekuatan tulang, sedangkan bagi anak-anak, untuk pertumbuhan tulang, menurunkan tekanan darah, mencegah kerusakan gigi dan mulut, menetralisir racun seperti logam atau timah yang terkandung dalam makanan, dan mencegah kanker usus dan diabetes tipe 2. Tak hanya itu, Dipo Milko juga sangat baik bagi orang-orang yang ingin tampil dengan kulit yang cantik dan bersinar, serta bagi orang-orang yang sering mengalami insomnia, karena kandungan di dalam Dipo Milko dapat membantu agar lebih cepat tidur.
Seperti pengusaha muda lainnya,Yanuar juga merasakan sulitnya membagi waktu dan tenaga antara berwirausaha dan kuliah. Alhasil, usahanya ini pun sempat fakum selama 2 tahun karena mengalami kesulitan dalam hal pemasaran. Berkat dukungan teman-temannya, sekitar tahun 2011 lalu, pria kelahiran semarang ini berani mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Dikti dan mendapat suntikan dana sebesar 40 juta rupiah. Belum puas dengan itu, mereka kembali mengajukan proposal dengan mengikuti Program Kreatif Mahasiswa Kerwirausahaan (PKM-K) dan akhirnya kembali mendapat suntikan dana sebesar 10 juta rupiah dari Dikti.
Saat ini Dipo Milko telah memiliki lima varian rasa yakni plain, coklat, strawberry, melon, pisang, dan mocca yang terbagi dalam ukuran cup dan botol 1 liter. Kedepannya, Yanuar dan teman-temannya berniat untuk membuat kafe, serta mengembangkan usahanya keproduk lain, seperti keju, dodol susu, permen susu, krupuk susu, yoghurt dll. Perlahan tapi pasti, Dipo Milko telah memiliki 2 dapur produksi, yaitu di daerah Bulu Stalan dan Kampoeng Semawis Kedungmundu.

(Mar'atul Hanifah)

Comments

Popular posts from this blog

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung, dan Innote

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Soal dan Jawaban MODEL KOMUNIKASI MASSA