TEORI PENETRASI SOSIAL (Social Penetration Theory)


 TEORI PENETRASI SOSIAL
(Social Penetration Theory)

Dipelopori oleh Irwin Altman & Dalmas Taylor (1973)
  Menjelaskan pengembangan, pemeliharaan, dan penurunan (deterioration) hubungan (relationships) dalam cara pandang linier.
  Relasi dimulai dari tingkat keakraban yang rendah (nonintimate level) menuju tingkat keakraban yang lebih tinggi (intimate level) hingga terjadi ketidakterikatan (disengangement).
  Teori Penetrasi Sosial menekankan pada gagasan konseptual pengungkapan diri (self-disclosure) dan pertukaran sosial (social exchange).
  Pengungkapan diri merupakan mekanisme utama dalam menciptakan keakraban dalam suatu hubungan.
  Pertukaran sosial (cost and reward) adalah dorongan bagi terciptanya hubungan melalui beragam tahapan pengembangan.
Pengungkapan Diri
ž  Dilandasi oleh pemikiran honest communication.
ž  Tujuan komunikasi adalah memahami diri sendiri dan orang lain secara akurat.
ž  Pemahaman hanya bisa terjadi melalui komunikasi yang tulus (genuine communication).
ž  Pemahaman antarpribadi akan tercipta melalui pengungkapan diri sendiri dan orang lain.
ž  Sidney Jourard:
*        Esensi keberadaan manusia adalah openess atau transparency.
*        Keterbukaan mempersyaratkan kesediaan individu untuk membuka dirinya bagi orang lain.
ž  Perlu dipahami sebagai proses yang komplek.
ž  Orang yang menjalin hubungan akan terikat dalam proses mengelola batas-batas privat dan publik:
*        Mengelola perasaan dan pikiran yang ingin dipertukarkan atau tidak dipertukarkan dengan orang lain.
ž  Mengidentifikasi serangkaian tahapan dalam suatu hubungan, yaitu:
ž  Orientation Stage:
*        Orang memulai dengan pembicaraan yang pendek, sederhana, dan biasanya tidak cukup penting.
*        Merupakan komunikasi impersonal (pengungkapan informasi publik).
*        Jika tahapan ini menciptakan imbalan, maka orang akan bergerak menuju tahapan berikutnya.
ž  Exploratory-Affective Stage:
*        Orang mulai mengungkapkan diri mereka, mengekspresikan pandangan pribadi tentang isu-isu publik (misal: pendidikan dan pemerintahan).
*        Tahapan pertemanan biasa.
*        Terjadi ekspansi (perluasan) informasi menuju pengungkapan yang lebih dalam.
ž  Affective Stage:
*        Orang mulai berbicara persoalan-persoalan pribadi.
*        Ada nuansa kedekatan dan keakraban.
*        Tahapan ini tidak akan berlangsung, bila orang tidak mendapat “imbalan” yang relatif besar pada tahapan-tahapan awal.
ž  Stable Stage:
*        Hubungan mencapai tingkatan dimana hal-hal pribadi dipertukarkan.
*        Orang dapat memprediksi reaksi-reaksi emosional satu sama lain dengan sangat baik.
*        Tahapan yang sangat akrab. Depenetration:
*        Ketika suatu hubungan mulai mengalami penurunan.
*        Ada pengungkapan (disclosure) yang mengarah pada berakhirnya suatu hubungan.
*        Pengembangan hubungan tidak hanya mencakup penetrasi sosial, tetapi juga penurunan tingkat keakraban.
*        Pengungkapan diri sangat penting dalam tahapan awal suatu hubungan, karena orang berusaha mencari kesamaan dan kecocokan.
*        Orang butuh menyamakan keluasan (breadth) dan kedalaman (depth) dari pengungkapan diri guna menciptakan kepercayaan bersama (mutual trustworthiness).
ž  Kepercayaan bersama diperlukan untuk menuju tahapan-tahapan yang lebih akrab.
ž  Breadth adalah keragaman topik yang melekat dalam kehidupan individu-individu.
ž  Depth adalah jumlah informasi yang tersedia dalam setiap topik.
ž  Bila hubungan berkembang, maka orang akan berbagi aspek-aspek diri dengan memberikan breadth dan depth melalui pertukaran informasi, perasaan, dan aktivitas.
ž  Hubungan akan “dilanjutkan” bila ada imbalan yang relatif besar dan “tidak dilanjutkan” bila biaya yang dikeluarkan relatif besar.
ž  Teori Penetrasi Sosial menjelaskan bahwa orang  akan mengevaluasi hubungan dalam cara yang rasional, sama seperti analisis ekonomi.
ž  Hubungan dengan banyak imbalan dan sedikit biaya akan memiliki kesempatan yang lebih tinggi untuk bergerak menuju keakraban.

Penutup
ž  Hubungan (relationships) tidak selalu bisa dijelaskan melalui prinsip-prinsip ekonomi atau pertimbangan cost and reward/benefit.
ž  Teori Penetrasi Sosial merupakan wujud dari Scientific Theory melalui pernyataan JIKA-MAKA.
*        Perilaku manusia bersifat komplek.
*        Tidak dapat secara utuh dipahami dalam bingkai ilmiah yang terbatas.

Comments

Popular posts from this blog

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Omzet Wirausaha Mahasiswa UNDIP Capai 45 juta perbulan

TEORI PENSTRUKTURAN ADAPTIF