Teori Uses and Gratification


MAKALAH
KOMUNIKASI MASSA
USES AND GRATIFICATION THEORY
Logo Undip statuta.jpg









DISUSUN OLEH :
Wahyu Tri O.                          (                            )
Desi Apriyani                          (                            )
Dinda Dwimanda W.               (                            )
Heryusna Yoda                        (                            )
Lutfi Oktavia D.                      (                            )
Ichsan Agung M.                     (                            )
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012

TEORI MEDIA
Produk media merespon terhadapat perkembangan sosial dan budaya dan selanjutnya media memengaruhi bagaimana perkembangan social dan budaya tersebut. Adapun contoh media tersebut adalah televisi. Televisi dapat memengaruhi bagaimana kita berpikir tentang dunia dan merespon pada dunia.

TEORI MEDIA KLASIK
Marshall McLuhan memberikan gagasan bahwa, Media terpisah dari apapun yang disampaikannya, pengaruh individu ataupun masyarakat. Televisi memengaruhi anda terlepas dari apa yang anda tonton. Dunia maya memengaruhi masyarakat, terlepas dari situs yang orang kunjungi. Media pribadi mengubah masyarakat, terlepas dari pilihan lagu yang dibuat oleh penggunanya. Sebenarnya gagasan sangat dipengaruhi oleh karya pengajarnya, Harold Adams Innis mengajarkan bahwa media komunikasi adalah intisari peradaban dan bahwa sejarah diarahkan oleh media yang menonjol pada masanya. Bagi McLuhan dan Innis, media merupakan perpanjangan pikiran manusia, jadi media yang menonjol dalam penggunaan membiaskan masa historis apapun.
Tesis McLuhan adalah bahwa manusia beradaptasi terhadap lingkungan melalui keseimbangan atau rasio pemahaman tertentu dan media utama dari masa tersebut menghadirkan rasio pemahaman tertentu yang mempengaruhi persepsi.
Donald Ellis mencatat bahwa media yang terbesar pada suatu waktu akan membentuk prilaku dan pemikiran. Ketika media berubah demikian juga cara berpikir kita, cara kita mengatur informasi, dan berhubungan dengan orang lain.
Pergeseran lain terjadi ketika media elektronik muncul ke permukaan. Media elektronik seperti televise dapat cepat dan bersifat sementara, tetapi tidak terikat dengan tempat tertentu  karena dapat disiarkan secara luas.
Pergeseran lain munculnya dunia maya dan teknologi yang terkait dan komunikasi dengan media computer telah menciptakan realitas tambahan. Pergeseran ini mengacu pada apa yang dikenal dengan “media baru”. Pergeseran yang terjadi dari media penyiaran ke media interaktif dengan munculnya dunia maya membawa lingkungan media ke permukaan, dengan minat baru dalam teori media anatar para peneliti komunikasi.
TEORI MEDIA BARU
            Tesis tentang era media kedua membawa teori media dari kesamaran yang relative pada tahun 1960-an pada populeritas baru pada tahun 1990-an dan seterusnya. Era media pertama digambarkan oleh (1) sentralisasi produksi (2) komunikasi satu arah (3) kendali situasi (4) reproduksi stratifikasi social dan perbedaan melalui media (5) audiens massa yang terpecah (6) pembentukan kesadaran social. Era media kedua dapat digambarkan sebagai : (1) desentralisasi (2) dua arah (3) diluar kendali situasi (4) demokratisasi (5) mengangkat kesadaran individu (6) oriebtasi individu.
            Ada dua pandangan yang dominan tentang era media. Pertama dengan penekanannya pada penyiaran, dan era media kedua dengan penekanannya pada jaringan. Kedua pandangan tersebut adalah pendekatan interaksi social dan pendekatan integrasi social.
            Pendekatan interaksi social membedakan media menurut seberapa dekat media dengan model interaksi tatap muka. Ada beberapa masalah dalam membuat perbandingan ini, beberapa orang yakin bahwa media yang baru lebih “termediasi” daripada yang akan diyakini oleh para pendukungnya. Media baru juga mengandung kekuasaan dan batasan, kerugian dan keuntungan, dan kebimbangan.
            Pada pendekatan integrasi social menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi, atau penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual, atau bagaimana manusia menggunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat. Menurut pandangan integrasi social, interaksi bahkan bukanlah sebuah komponen penting dalam integrasi social melalui ritual.




TEORI  USES AND GRATIFICATION
Perspektif ini menekankan pada khalayak yang dianggap aktif, yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk mencapai tujuan tertentu.
Perkembangan teori Uses and Gratification dibagi dalam tiga tahapan, yaitu:
1.    Tahap pertama adalah ketika oleh Elihu Katz dan Blumler memberikan deskripsi tentang orientasi khalayak untuk memilih dari ragam isi media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual dalam meneliti orientasi khalayak.
2.    Tahap kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabel-variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap perbedaan pola–pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media.
3.    Tahap ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif khalayak mungkin berhubungan.
Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007):
(1)   Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat.
Bernard Bulson (1954) memberikan gambaran bahwa pada dasarnya orang membaca surat kabar untuk berpartisipasi terhadap kejadian-kejadian yang dialami oleh orang lain guna memperoleh manfaat dari informasi dan juga demi solidaritas sosial.
Asumsi-asumsi dasar
1.         Penggunaan media pada akhirnya untuk mencapai suatu tujuan. Kita menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya spesifik. Kebutuhan ini berkembang dalam lingkungan sosial kita.
2.         Khalayak memilih jenis dan isi media untuk memnuhi kebutuhannya. Jadi khalayak terlibat dalam suatu proses komunikasi massa dan mereka dapat mempengaruhi media untuk kebutuhan-kebutuhan mereka secara lebih cepat dibandingkan dengan media yang dapat menguasai mereka.
3.         Di samping media massa sebagai sumber informasi maka ada pula pelbagai sumber lain yang dapat memuaskan kebutuhan khalayak. Oleh karena itu media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain. Dari sekian banyak sumber yang buka media yang dapat memuaskan kebutuhan antara lain misalnya keluarga, teman-teman, komunikas antar pirbadi (dengan media maupun tanpa media), mengisi waktu luang bahkan minum obat tidur
4.         khalayak mengatahui kebutuhantersebut dan dapat memenuhinya jika dikehendaki. Mereka juga mengetahui alasan-alasannya untuk menggunakan media massa.

Lingkungan sosial yang menentukan semua kebutuhan kita. Khalayak dalam model mempunyai kebutuhan misalnya kebutuhan kognitif, afektif, integratif sosial, maupun kebutuhan untuk melepaskan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan.
Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui surata kabar, radio televisi, film baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya . Dalam model ini pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.

Kebutuhan khalayak terhadap media massa
Kebutuhan khalayak terhadap media massa menurut pandangan  Katz, Gurevitch, dan Hass menyatakan bahwa orang-orang dengan tingkat pendidikan tinggi ternyata lebih banyak menyampaikan kebutuhan yang paling penting daripada mereka yang memiliki pendidikan lebih rendah.
Mc.Quail, Blumler, Brown mempunyai kesan bahwa kebutuhan akan pelarian merupakan ciri orang-orang dengan kepribadian yang miskin yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta merendahkan harga diri. Orang-orang seperti ini muncul dari lingkungan keluarga yang tertutup dan secara terus-menerus mengasingkan diri dari lingkungan teman-temannya dan masyarakatnya.
Secara umum, Katz, Gurevitch, dan Hass mengklarifikasikan tipologi kebutuhan manusia akan kebutuhan media dalam 5 kelompok, yaitu
a.       kebutuhan kognitif
kebutuhan yang berkaitan  dengan usaha-usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan kita.
b.      kebutuhan afektif
kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat pengalaman pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan dan emosional.
c.       kebutuhan integratif personal
kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat kepercayaan, kesetiaan, status pribadi.
d.      kebutuhan inregratif sosial
kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman-teman dan dengan alam sekelilingnya.
e.       kebutuhan akan pelarian
kebutuhan yang berhubungan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan, dan kebutuhan akan hiburan.


Fungsi dan kegunaan media massa
Mc.Quail, Blumler, Brown  menyebutkan empat fungsi media massa, yaitu
a.       Pertama, media melengkapi kita dengan informasi tentang lingkungan sekitarnya.
b.      Kedua, media massa melengkapi kita sebagai tempat pelarian untuk melepaskan ketegangan yang terus menerus dan dari masalah-masalah yang menghimpit serta sebagai suatu sarana untuk mengeluarkan perasaan.
c.       Ketiga, media merupakan sarana untuk menunjukkan kepribadian , meneliti realitas dan memperkuat nilai.
d.      Keempat, media melengkapi kita dengan informasi untuk mengetahui dan berhubungan dengan lingkungan sosial kita / lingkungan sosial lainnya.
Sedang, kegunaan media massa menurut Katzs, Gurevitch, dan Hass mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut,
a.       Isi-isi media, sebagai contoh; berita-berita, ceritera bersambung, drama kejahatan di Televisi, dsb.
b.      Sifat-sifat media massa, sebagai contoh; media tercetak melawan media elektronik (siaran), media yang cara penerimaannya dengan dibaca melawan media pandang dengar.
c.       Ciri-ciri situasi terpaan media, sebagai contoh; situasi dalam rumah melawan di luar rumah, situasi seorang diri berhadapan dengan situasi orang lain secara bersama-sama.








DAFTAR PUSTAKA

Wimmer, Roger D & Joseph R Dominick. Mass Media Research edisi ke 2

Comments

Popular posts from this blog

KESANTUNAN DALAM BAHASA INDONESIA

Omzet Wirausaha Mahasiswa UNDIP Capai 45 juta perbulan

TEORI PENSTRUKTURAN ADAPTIF